Sementara untuk pemboran eksplorasi dalam rangka mencari temuan hidrokarbon di wilayah Sumbagsel, SKK Migas bersama KKKS Wilayah Sumbagsel melakukan 6 pengeboran sumur eksplorasi.
Sebanyak 3 kegiatan pengeboran berhasil menemukan hidrokarbon, yaitu Sumur Wilela-001 (Pertamina EP), Sumur JTB-2X (PHE Ogan Komering), SRT-1X (PHE Jambi Merang) dengan hasil uji laju alir gas 19,42 MMSCFD dan kondensat 717.7 barel kondensat per hari (BCPD).
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Menurut Anggono, pengeboran 1 sumur, yaitu Sumur BDA-2X (PHE Ogan Komering) belum berhasil menemukan cadangan migas (dry hole) dan 2 sumur, yaitu Sungai Anggur Selatan-1X (Sele Raya Belida) dan Sumur Flamboyan-1 (Medo E&P Indonesia South Sumatera) masih dalam tahap pengeboran, SKK Migas dan KKKS akan segera melakukan Drill Stem Test (DST) dalam waktu dekat.
KKKS Sumbagsel dengan agresif juga melakukan 3 survei seismik yang sudah berjalan, yaitu Survei Seismik 2D Lembak Pertamina EP sepanjang 83 km, Survei Seismik 2D Lematang Medco E&P Indonesia sepanjang 110 km, dan Survei Seismik 2D South Sumatera Medco E&P Indonesia sepanjang 125 km.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Seluruh kegiatan pemboran eksplorasi, eksploitasi dan survei seismik dilakukan secara agresif oleh SKK Migas – KKKS Sumbagsel, guna mengejar visi bersama industri hulu migas, yaitu menargetkan produksi 1 juta barel minyak dan 12 juta kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com