JAKARTA, INFOJAMBI.COM - Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kinerja lebih baik dalam pengelolaan industri hulu migas, SKK Migas terus mendorong implementasi digital pada kegiatan pengelolaan operasi produksi dan lifting secara masif.
Salah satunya terus meningkatkan fitur-fitur pada Integrated Operation Centre (IOC). Pada ajang IOC Forum ke-4 tahun 2023, 8 November 2023, SKK Migas meluncurkan 4 fitur baru IOC.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Fitur tersebut meliputi well performance monitoring (WPM), early warning system (EWS) mobile, pengembangan PIMS KKKS serta monitoring air surveillance.
IOC Forum 2023 dibuka Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf. Turut hadir Deputi Eksploitasi Wahju Wibowo, Kepala Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas Bambang Prayoga, GM PHE ONWJ Muhamad Arifin, dan Direktur Utama Saka Indonesia Pangkah Ltd (SIPL) Medy Kurniawan.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Menurut Nanang, keberhasilan implementasi digital di industri hulu migas adalah menjadi lebih mudah dimonitor. Jika ada sumur mati bisa dideteksi secara online dan realtime.
Monitoring kehandalan fasilitas sangat challenging, seperti ONWJ di develop tahun 70-an. Industri hulu migas menghadapi masalah realibility karena sebagian fasilitasnya sudah tua. Implementasi digital diharapkan bisa menjadi solusi.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Nanang menambahkan, banyak indikator menunjukkan kegiatan seperti IOC memberikan impact terhadap kinerja industri hulu migas. Pada 2016 pertama kali USA mengalami surplus minyak, dengan adanya penemuan shale oil.
Melalui teknologi itu, USA bisa mengekstrak minyak dari sourcenya dengan teknologi fracking langsung ke sumbernya. Dampaknya produksi minyak di USA melompat dari 5 juta barel oil per day (BOPD) menjadi 15 juta per hari, dan hari ini menjadi produsen minyak terbesar di dunia.
Nanang mengharapkan muncul teknologi dan metode apapun yang langsung berdampak terhadap performance industri hulu migas nasional. Bagaimana bisa menjadi solusi terhadap masalah realibility, natural decline, membutuhkan dukungan dari aspek teknologi digital.
Selain aspek peningkatan kehandalan operasional, implementasi digital melalui peningkatan fitur-fitur di IOC diharap juga dapat memberi dampak pada efisiensi biaya, mengurangi waktu pekerjaan, yang pada akhirnya meningkatkan optimalisasi kinerja produksi migas nasional.
Sementara itu, Bambang Prayoga menyampaikan, penyelenggaraan IOC Forum terus berkembang. Pada 2023 didorong lebih kompetitif dengan adanya kompetisi digital dan hackathon di lingkungan KKKS.
Bambang menjelaskan, kompetisi hackathon diharap terjadi kompetisi data science, yang mendorong KKKS mencari penerapan terbaru teknologi digital di industri hulu migas.
Sebagai rangkaian IOC Forum 2023, diselenggarakan pula workshop Artificial Intelligence (AI)/Machine Learning (ML), untuk meningkatkan kompetensi SDM KKKS dan mendorong budaya inovasi terkait AI/ML.
“Penerapan AI/ML di SKK Migas dan KKKS sangat penting untuk menjawab tantangan industri hulu migas ke depan yang semakin kompetitif, serta menjaga fasilitas produksi agar tetap optimal,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan, dengan fitur baru, seperti well performance monitoring (WPM), setiap sumur di KKKS akan masuk di sistem pengawasan IOC. Saat ini ada sekitar 30.000 sumur aktif, dengan adanya WPM akan sangat membantu upaya predictive maintenance agar kehandalan sumur terus terjaga.
Bambang juga memaparkan penggunaan air surveillance system untuk mengatasi kendala lapangan migas di remote area, atau yang keterbatasan infrastruktur, menggunakan drone untuk melakukan pengawasan.
Dengan penambahan koneksi PIMS KKKS seiring SKK Migas mendorong digitalisasi di lapangan produksi, serta pengembangan Early Warning System Mobile, agar PIMS KKKS dapat dimonitor melalui gadget.
“Dari sisi KKKS dengan pengembangan dan penambahan fitur pada PIMS PHE ONWJ, serta adanya digital twin di SIPL, pengawasan melalui IOC menjadi semakin optimal,” ujarnya.
Puncak IOC Forum dihadiri lebih dari 700 peserta, secara offline maupun online. Pada kegiatan ini juga ada sharing session dari KKKS yang berhasil menerapkan AI/ML, maupun dari pakar dan profesional di bidang digital. Terdapat pula presentasi penerapan AI/ML secara advance dan poster paper sebanyak 27 buah. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com