KOTAJAMBI — Bagi tamatan SLTA yang tidak ingin menganggur setelah tamat kuliah, harus jeli melihat pasar tenaga kerja. Saat mau masuk perguruan tinggi jangan mengambil jurusan yang kurang dibutuhkan
Tips ini diberikan Gubernur Jambi, H. Zumi Zola, pada kuliah umum dan sosialisasi beasiswa serta penandatanganan MoU dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, di Universitas Jambi, kemarin.
Zola menegaskan, memasuki era pembangunan dengan tingkat persaingan tinggi, di seluruh dunia sibuk berlomba mengembangkan teknologi, informasi dan transportasi.
Berbagai perubahan menuntut sikap harus meningkatkan SDM berkualitas dan tangguh serta mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi. Salah satu yang harus adalah meningkatkan SDM di Jambi.
Tahun 2015, penduduk Jambi 3,3 juta jiwa, diperkirakan pada 2020-2030 mengalami ledakan usia produktif antara 15-65 tahun memperoleh bonus demografi.
"Bonus demografi selain memberi peluang positif juga ancaman serius bagi negara. Jika tidak dari sekarang menyiapkan diri, program kerja yang jelas akan hancur oleh ledakan penduduk,” ujar Zola.
Menurut Zola, tantangan kedepan semakin berat. Persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah dibuka. Negara Asean bebas melakukan perdagangan dan bekerja.
Menjawab itu, pendidikan penting dibenahi. Pendidikan akan mampu menghadapi MEA, karena memberi ketrampilan. Pendidikan sumber ilmu pengetahuan dan melatih mental tangguh serta disiplin.
Pemerintah telah memfasilitasi pendidikan dengan memberi beasiswa pada 15.000 orang, dan ditambah dari LPDP untuk tahap awal 200 orang. Calon penerima beasiswa wajib ikut tes.
Zola berharap dengan dibukanya beasiswa dari LPDP, mendorong para mahasiswa, dosen dan guru melanjutkan pendidikan di luar atau dalam negeri. Nantinya mereka akan ikut membangun Jambi.
Pemprov Jambi telah berkerjasama dengan sejumlah perusahaan, agar mengangkat tenaga kerja dari daerah Jambi. Sesuaikan kebutuhan tenaga kerja. Mereka akan dilatih sebelum diperkerjakan di perusahaan.
Direktur Utama LPDP Kemenkeu, Eko Prasetyo, menyebutkan, Jambi adalah provinsi pertama yang melakukan penandatanganan MoU dengan LPDP. Ini bukti keseriusan pemerintah daerahnya meningkatkan pendidikan.
Sejatinya, beasiswa LPDP bukan hanya untuk mereka yang mahir Bahasa Inggris, tapi untuk semua rakyat Indonesia. Tujuan beasiswa pendidikan Indonesia magister doktoral menyiapkan SDM Indonesia berkualitas dan berintegritas.
"Program beasiswa LPDP bertujuan mencetak pemimpin dan profesional untuk menjadi lokomotif kemajuan Indonesia di masa depan,” kata Eko.
Ada beberapa jenis beasiswa LPDP, antara lain magister doktor, tesis disertasi, spesialis kedokteran, afirmasi dan presidential scholarship. Prioritas bidang keilmuan LPDP mencakup teknik, sains, pertanian, kedokteran/kesehatan, akuntansi/keuangan, hukum, pendidikan, agama, ekonomi, sosial dan budaya/bahasa.
Adapun tema prioritasnya meliputi kemaritiman, perikanan, ketahanan energi, ketahanan pangan, teknologi transportasi, teknologi pertahanan dan keamanan, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi kedokteran dan kesehatan, hukum bisnis internasional, keperawatan, industri kreatif, manajemen pendidikan, lingkungan hidup dan ekonomi/keuangan syariah.
Beasiswa LPDP dibuka sepanjang tahun dengan empat kali seleksi, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November. Pendaftaran dilakukan secara online melalui website, minimal enam bulan sebelum rencana perkuliahan. (infojambi.com/D/SW)
Baca Juga: Nasib Guru Non-PNS Terancam, Zola Akan Berjuang Mati-Matian
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com