Atas izin pimpinannya, atlet binaan Hadirsya berangkat mengikuti kejuaraan. Sukses. Mereka pulang membawa medali, 10 emas dan 3 perak.
Bicara suka duka menjadi pelatih taekwondo, bagi Hadirsya banyak sukanya. Taekwondo sudah menjadi bagian dari hidupnya. Taekwondo juga merubah hidupnya.
Baca Juga: Evaluasi Fisik Personil, Polres Tanjabbar Rutin Gelar Kesjas
Menjadi pelatih taekwondo, bagi Hadirsya selain hobi, cinta dan pengabdian, juga memberi banyak hikmah dan pembelajaran hidup.
Hadirsya menceritakan, saat ini untuk latihan dia terpaksa menyewa gedung di dekat Stadion Tri Lomba Juang, Kota Jambi. Selain bayar sewa, dia juga harus merogoh kocek untuk biaya kebersihan dan penjaga gedung.
Baca Juga: Oh... Yodi Menjambret Karena Malu Sama Mertua
“Saya bercita-cita punya gedung latihan sendiri. Untuk mengatasi masalah keuangan, ada iuran latihan 50 ribu rupiah per bulan,” ungkapnya.
Sebagai anggota brimob, Hadirsya mendoktrin atlet-atlet didikannya memiliki jiwa raga demi kemanusiaan. Motto itu diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ***
Baca Juga: Pemprov Jambi Ingin Tingkatkan Sinergi dengan Kepolisian
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com