TNI Zaman Now..... Ramah, Santun dan Humanis

| Editor: Doddi Irawan
TNI Zaman Now..... Ramah, Santun dan Humanis

Penulis : Doddi Irawan



PERTENGAHAN Oktober 2018 penulis ditelepon oleh seorang teman. Katanya ada undangan makan siang bersama Komandan Kodim 0419/Tanjung Jabung, Jambi. Undangan ini membuat penulis kaget. Pasalnya, selama ini belum pernah ada seorang pimpinan lembaga militer di Jambi mengajak makan bareng.

Beberapa hari kemudian, dengan hati penuh tanda tanya, penulis pun datang ke rumah makan yang sudah ditentukan. Rumah makan itu bukan rumah makan mewah, tapi rumah makan biasa yang banyak dikunjungi warga umum. Kalau untuk sekelas pejabat komandan kodim, rasanya jarang ada yang mau makan di rumah makan itu.

Tiba di rumah makan, seorang pria bertubuh tinggi besar berdiri menyambut kedatangan penulis. Kami berjabat tangan, dan dia menyebutkan namanya. “Perkenalkan Bang, saya Arry. Selamat datang,” ujarnya pelan diwarnai dengan senyuman. Sebuah perkenalan yang biasa terjadi sehari-hari.



Setelah duduk, barulah penulis bertanya. Ternyata pria berpakaian seragam loreng itu adalah Komandan Kodim 0419/Tanjung Jabung. Namanya Muhammad Arry Yudistira. Pangkatnya letnan kolonel (letkol), alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 2000. Penulis sangat tidak menyangka pria itu seorang komandan kodim.

Awal perkenalan itu cukup berkesan. Dalam pikiran penulis berkata, alangkah ramah dan santunnya tentara ini. Tidak seperti dulu, ketika anggota tentara sangat ditakuti karena dianggap menyeramkan. Tentara beberapa tahun silam dikenal garang dan menakutkan. Kesan negatif itu sepertinya terhapus oleh perkenalan tersebut.

Singkat cerita, dalam pertemuan tidak resmi itu Letkol Arry menceritakan kegiatan Kodim Tanjung Jabung. Dia juga memberitahu bahwa TNI saat itu sedang melaksanakan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103, di Dusun Sungai Ayam, Desa Pangkal Duri, Kecamatan Mendahara Hilir, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Letkol Arry menjelaskan secara rinci kegiatan yang dilaksanakan Satuan Tugas TMMD 103 di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ada kegiatan fisik dan ada pula non-fisik. Untuk kegiatan fisik, Satgas TMMD membangun jalan dari Dusun Sungai Ayam ke Dusun Sinar Kalimantan. Panjangnya 2.550 meter dengan lebar 6 meter.

Sementara itu, pada kegiatan non-fisik, TMMD 103 membangun dua unit sumur bor di Dusun Sungai Ayam, merehab enam unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), perbaikan lapangan bulutangkis, perbaikan tanggul SD Negeri 64/X, dan membuat penyaringan air bersih.

Menariknya, penjelasan itu disampaikan Letkol Arry sambil makan. Tidak ada acara khusus, apalagi sampai diatur-atur oleh protokoler. Suasananya penuh dengan rasa kekeluargaan dan sangat sederhana. Seusai makan, obrolan dilanjutkan sambil menikmati kopi dan minum teh bagi yang tidak ngopi.

Tepat pukul satu siang, Letkol Arry pamitan. Dia harus ke bandara menjemput isterinya. Dari situ terlihat jelas, selain egaliter, sosok tentara ternyata sangat sayang keluarga, terutama pada isteri dan anak-anaknya. Sesibuk apapun mereka, keluarga tetap diperhatikan. Setelah Letkol Arry pergi, kamipun bubar.

Pasca perkenalan itu, penulis dan beberapa teman jurnalis semakin akrab dengan Letkol Arry. Hubungan ini juga terjalin dengan beberapa pejabat Kodim 0419/Tanjung Jabung, seperti dengan Kepala Staf Kodim, Mayor Firdaus, dan Perwira Seksi Intelijen (Pasi Intel), Kapten Inf Suseno, serta anggota TNI lainnya.

Sikap terbuka, ramah, santun dan humanis anggota TNI semakin terbukti setelah Letkol Arry membuat grup di WhatsApp. Percakapan dalam grup ini terkadang serius, tapi juga banyak bercandanya. Foto-foto dan video lucu kerap kali di-share di grup itu.

Hampir setiap pagi, Kasdim 0419/Tanjung Jabung, Mayor Firdaus, menyampaikan ucapan selamat pagi melalui grup WA. Lucunya, ucapan itu selalu disampaikan saat dia sedang ngopi. Sesekali dikirimnya foto gelas berisi kopi hitam dengan asap yang masih mengepul. Kopi….kopi…. tulis Mayor Firdaus.



Hal yang sama juga dilakukan oleh Letkol Arry, meski kehadirannya di grup WA tidak sesering Kasdim. Kadang-kadang Arry memberi informasi tentang progres kegiatan TMMD 103 di Dusun Sungai Ayam, maupun kegiatan TNI lainnya, seperti soal validasi Batalyon Infantri 142/Ksatria Jaya menjadi batalyon infantri raider. Arry pun memberi tambahan wawasan apa itu batalyon raider.

Merasa semakin dekatnya hubungan dengan para personil TNI, sejumlah jurnalis jadi tertarik ingin mengunjungi Dusun Sungai Ayam, Desa Pangkal Duri, Kecamatan Mendahara, Tanjung Jabung Timur. Sabar Yusminardi misalnya. Wartawan senior di Jambi ini mengaku penasaran ingin melihat langsung kegiatan para tentara di dusun.

Minggu 28 Oktober 2018, beberapa jurnalis meluncur ke Mendahara Hilir. Ini tentunya bukan perjalanan untuk senang-senang. Mereka harus menempuh perjalanan darat sekitar tiga jam dengan medan yang cukup sulit. Di sana juga tidak ada hotel. Para jurnalis akhirnya menginap di kantor pelabuhan.

Malam harinya, para jurnalis tidur menggelepar di sebuah ruangan yang cukup besar. Mereka berbaur dengan para anggota Satgas TMMD. Hebatnya, Letkol M Arry Yudistira pun ikut tidur di lantai bersama para jurnalis dan prajurit TNI. Ternyata begitulah tentara. Tidak ingin ada perbedaan sosial.



Untuk sampai ke Dusun Sungai Ayam, satu-satunya cara hanya bisa ditempuh melalui jalur perairan. Alat transportasi yang dipakaipun seadanya, yaitu pompong, kapal kayu berukuran kecil yang digerakan oleh mesin dan tidak ada atap pelindung.

Dengan pompong inilah para jurnalis akhirnya sampai di Dusun Sungai Ayam. Letkol Arry juga turut serta dalam perjalanan itu. Tentunya juga naik pompong. Hahaiii…Dandim naik pompong….. ***

Baca Juga: Koramil 415-11 Jambi Timur Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya