Turnamen Futsal Gubernur Cup Pakai Wasit Abal-abal, Komite Wasit Futsal Jambi Kecewa

Turnamen futsal se provinsi Jambi yang memperebutkan piala Gubernur Jambi ternyata tidak berjalan mulus.

Reporter: - | Editor: Izwan Sholimin
Turnamen Futsal Gubernur Cup Pakai Wasit Abal-abal, Komite Wasit Futsal Jambi Kecewa
Turnamen Futsal Gubernur Jambi Cup 2024. Foto : husen

KOTA JAMBI, INFOJAMBI.COM - Turnamen futsal se provinsi Jambi yang memperebutkan piala Gubernur Jambi ternyata tidak berjalan mulus. Pasalnya, turnamen yang digelar di GOR Kota Baru Kota Jambi selama 3-10 Februari 2024 itu diduga menggunakan wasit-wasit abal-abal yang tidak memiliki lisensi resmi dari federasi sepak bola nasional atau internasional.

Hal ini tentu saja menimbulkan protes dan kekecewaan dari berbagai pihak, terutama dari pengurus Asosiasi Futsal Asprov PSSI Jambi yang merasa turnamen tersebut tidak profesional dan tidak menghargai para peserta yang telah membayar biaya pendaftaran yang tidak murah.

Baca Juga: Kejuaraan Futsal Walikota Cup II, Fasha Dorong Munculnya Bibit Prestasi Baru

"Kami sangat menyayangkan sikap pihak penyelenggara yang tidak serius dalam menggelar turnamen ini. Kami merasa ditipu karena mereka tidak menggunakan wasit-wasit berlisensi yang sudah teruji kualitasnya. Ini sangat merugikan kami sebagai peserta dan juga merendahkan kualitas futsal di Jambi," ujar Tajang Ferdiansyah, salah seorang pengurus Asosiasi Futsal Asprov PSSI Jambi.

Menurut Tajang, wasit-wasit abal-abal tersebut tidak hanya tidak mampu mengawasi jalannya pertandingan dengan adil dan aman, tetapi juga tidak menguasai aturan dan regulasi futsal yang berlaku. Akibatnya, banyak keputusan yang kontroversial dan menimbulkan konflik antara pemain dan ofisial tim.

Baca Juga: Masyarakat Perbankan dan Wartawan Ekonomi Gelar Kompetisi Futsal, Buruan Daftar…..

"Wasit-wasit itu seolah-olah asal meniup peluit tanpa memperhatikan situasi dan kondisi di lapangan. Mereka sering salah memberikan kartu, pelanggaran, dan gol. Bahkan ada beberapa wasit yang terlihat berpihak pada tim tertentu. Ini sangat merusak sportivitas dan fair play dalam futsal," kata Tajang.

Tajang menambahkan, wasit-wasit berlisensi seharusnya memiliki kualifikasi yang memadai untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, seperti memiliki pengetahuan yang mendalam tentang aturan dan regulasi futsal, memiliki kemampuan fisik dan mental yang prima, serta memiliki sikap yang jujur dan netral.

Baca Juga: Futsal Bareng, Peringati Hari Olahraga ala SKK Migas

"Wasit-wasit berlisensi itu juga harus mengikuti pelatihan dan ujian yang diselenggarakan oleh federasi sepak bola nasional atau internasional. Mereka juga harus terus mengikuti perkembangan dan perubahan aturan futsal yang ada. Jadi, mereka bukan wasit sembarangan yang bisa dibeli dengan uang," tegas Tajang.

Sementara itu, pihak penyelenggara turnamen, yaitu salah satu event organizer (EO) yang tidak mau disebutkan namanya, belum memberikan tanggapan terkait isu wasit abal-abal ini. Saat dihubungi oleh media ini, pihak EO tidak menjawab panggilan telepon dan pesan singkat.

Turnamen futsal Gubernur Cup ini diikuti oleh puluhan tim dari berbagai kategori, yaitu pelajar SMP/MTS sederajat, pelajar SMA/SMK sederajat, dan instansi. Biaya pendaftaran tim sesuai kategori masing-masing, yaitu Rp 350.000, Rp 400.000, dan Rp 500.000.

Turnamen ini merupakan salah satu agenda rutin yang digelar oleh pemerintah provinsi Jambi untuk mengembangkan dan memajukan futsal di daerah ini. Namun, dengan adanya isu wasit abal-abal ini, turnamen ini justru menjadi bumerang yang mengancam citra futsal Jambi.

Menurut data dari Asosiasi Futsal Asprov PSSI Jambi, saat ini terdapat sekitar 200 wasit futsal berlisensi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jambi. Jumlah ini dinilai cukup memadai untuk mengisi kebutuhan wasit dalam turnamen-turnamen futsal yang ada.

"Kami berharap pihak penyelenggara segera memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait isu wasit abal-abal ini. Kami juga berharap pihak yang berwenang, seperti pemerintah provinsi, PSSI, dan KONI, turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Kami tidak ingin turnamen ini menjadi ajang pencitraan semata, tetapi menjadi ajang prestasi dan apresiasi bagi para pelaku futsal di Jambi," pungkas Tajang.**"

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya