Kehadiran AGPF dipastikan Yuliot berdampak besar bagi program ketahanan energi nasional yang diprioritaskan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Ketersediaan energi akan meningkatkan kegiatan dan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Diharapkan investasi yang dilakukan Jadestone Energy akan menambah kegiatan investasi yang ada di Provinsi Jambi. Selain meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, juga meningkatkan penerimaan negara dan APBD kabupaten/kota di Provinsi Jambi,” ujar Yuliot.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Yuliot menilai fasilitas produksi gas Akatara sangat efisien. Di sini diproduksi Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau gas minyak cair dan kondensat. AGPF akan memenuhi kebutuhan LPG masyarakat Jambi, baik berupa gas LPG 3 kilogram, maupun LPG non subsidi untuk kebutuhan industri.
Dijelaskan juga, bahwa kegiatan di AGPF terintegrasi dan terinstalasi, mulai dari proses di sumur yang dialirkan ke proses implan hingga menghasilkan gas LPG dan kondensat. Dua produk itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan industri.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Diharapkan 80 persen kebutuhan LPG dalam negeri yang saat ini masih berasal dari impor, dan nilai impornya mencapai Rp.500 triliun per tahun, dengan adanya AGPF dapat menekan impor LPG tersebut.
Kementerian ESDM memberikan kesempatan investasi kepada Jadestone Energy ini karena potensinya sangat nyata dan sudah sampai pada tahap produksi. Karena itu, pemerintah pusat akan melakukan percepatan ketersediaan energi, untuk menjamin kebutuhan energi nasional.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Saat ini kebutuhan nasional untuk minyak bumi berkisar 1,5 juta - 1,6 juta barel per hari. Artinya, proyek-proyek seperti yang dilakukan Jadestone ini akan meningkatkan ketahanan energi, sekaligus memenuhi kebutuhan dan ketersediaan energi secara nasional.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com