PENULIS : RADEN SOEHOER
EDITOR : DORA
Baca Juga: Evaluasi Fisik Personil, Polres Tanjabbar Rutin Gelar Kesjas
INFOJAMBI.COM — Maraknya aktivitas pengeboran dan pengolahan minyak secara ilegal atau illegal driling di Kabupaten Batanghari, terutama di wilayah Kecamatan Bajubang dan sekitarnya, membuat warganet kesal.
Warga yang tinggal di sekitar lokasi penambangan minyak ilegal takut dan khawatir akan terjadi peristiwa mirip lumpur Lapindo.
Baca Juga: Oh... Yodi Menjambret Karena Malu Sama Mertua
Akun Facebook Sri Wahyuni misalnya. "Jangan cuma dibicarakan pak pol..tangkap nian..kami btuh bukti..Mau jadi apo la bajubang ni..Tunggu jadi lautan lumpur kyak lapindo apo baru pada begerak," tulisnya.
Kekesalan juga disampaikan warga Desa Mekar Sari, Ness. Menurut mereka, jika tungku minyak di desa mereka terus beroperasi, tidak menutup kemungkinan pohon karet milik warga mati.
Baca Juga: Pemprov Jambi Ingin Tingkatkan Sinergi dengan Kepolisian
"Pohon karet kami rontok. Getahnya mulai berkurang. Hasil panen menurun. Kalau mesin tungku beroperasi, baunya menyengat. Mereka yang kaya, kami yang sengsara," tandas seorang warga Mekar Sari.
Hal senada dikatakan warga Desa Batin Kecamatan Bajubang. Sejak tungku pengolahan minyak mentah beroperasi, hanya 20 persen warga yang setuju.
"Kalau pohon karet kami mati, kami makan apa. Tolong aparat keamanan tertibkan tungku minyak di daerah kami," ungkap warga yang minta namanya tidak ditulis. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com