INFOJAMBI.COM — Gubernur Jambi, H Zumi Zola, sepandangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa daerah harus cepat menangkap peluang, cepat merespon isu yang berkembang.
Hal itu disampaikan Zola usai menghadiri Rembuk Nasional 2017, di Hall C1 Jakarta International Expo (JIE), Kemayoran, Senin (23/10/2017) malam.
Rembuk Nasional 2017 diselenggarakan oleh Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), sebagai upaya keikutsertaan masyarakat dan akademisi mendalami dan memberi masukan atas capaian tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
Dalam Rembuk Nasional bertema "Membangun untuk Kesejaheraan Rakyat" itu, ada 12 bidang rembuk yang didiskusikan, yaitu pengelolaan polhukam dan ketahanan nasional, Merawat Kebhinekaan dan Memperkokoh NKRI, Menata Ekonomi, Industri, Perdagangan, Mempercepat Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas, Menuju Kedaulatan Pangan dan Mengelola Kedaulatan Pangan, Menata Pertambangan, dan Ketahanan Energi Nasional, Kemaritiman dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Menata Lingkungan, Kehutanan dan Pertanahan, Kesehatan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial, Pembangunan Sumber Daya Manusia, Terbarukan dan Pendidikan Vokasi, Membangun Desa Berbasis Wisata, Budaya dan Industri Kreatif serta "Cyber Resilience": Melindungi Pengelolaan Data dan Diseminasi Informasi Nasional.
Ada 12 Kepala Bidang Rembug Nasional dan 16 Rektor Perguruan Tinggi se Indonesia didampingi Ketua Umum Rembuk Nasional 2017, Firdaus Ali maju ke depan panggung, selanjutnya mendengarkan pidato Ketua Dewan Pengarah Rembuk Nasional 2017, Sidharto Danusubroto.
Firdaus Ali mengatakan pemerintah membuka diri dan meminta untuk dikritisi kinerjanya, tujuannya agar dapat memastikan rencana dan program kerja yang disiapkan mampu semaksimal mungkin mencapai target yang direncanakan.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga Ketua Dewan Pengarah Rembuk Nasional 2017, Sidarto Danusubroto mengatakan, semua dinamika pembangunan harus secara berkelanjutan diberi suplemen kritik membangun, atau bahkan dikoreksi agar pembangunan yang dilaksanakan bersama mencapai hasil maksimal.
Sidarto menambahkan, hasil Rembuk Nasional g berupa kumpulan rekomendasi, saran dan kritik terhadap hasil kerja tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, rencananya akan diserahkan secara langsung pada Presiden Joko Widodo.
Jokowi mengingatkan bahwa perubahan dunia saat ini begitu pesat melalui transformasi teknologi digital. "Kita juga harus sadar bahwa perubahan-perubahan sekarang ini sudah masuk hampir ke semua sektor. Kalau kita tidak berani, ini ada perubahan-perubahan dunia dan kalau kita masih rutin, masih monoton, ditinggal betul kita," ujar Presiden.
Jokowi menjelaskan, semua pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Daerah juga harus cepat menangkap peluang dari dinamika baik nasional maupun internasional. Selain itu, lembaga pendidikan, dan perguruan tinggi harus mempersiapkan jurusan-jurusan pendidikan yang bisa menyiapkan SDM berkeahlian memanfaatkan teknologi digital.
Tanggapan Zola
Zola mengatakan bahwa arahan presiden dan masukan-masukan yang dihasilkan dari Rembuk Nasional 2017 ini juga sangat penting bagi pembangunan daerah.
“Tadi para rektor memberikan masukan kepada Pak presiden secara nasional dalam pertanian, kesehatan, dan sektor-sektor lainnya. Pada intinya Pak Presiden menginginkan, dari Pemerintah Pusat sampai ke daerah cepat mengantisipasi perkembangan yang terjadi, bukan hanya nasional, tetapi juga internasional. Contohnya sekarang sudah ada Gojek, itu cepat sekali perkembangannya dan di Jambi juga termasuk sudah ada sekarang ini,” ujar Zola
“Jadi kita, dari segi pendidikannya, segi kesehatan, bagaimana pelayanan kepada masyarakat harus bisa cepat berkembang, dan tadi juga sudah disampaikan bagaimana di universitas juga harus berkembang cepat, misalnya IT-nya,” sambung Zola.
Zola mengatakan bahwa Pemerintah Daerah harus cepat menangkap peluang untuk meningkatkan kemajuan daerah. “Kemarin sudah saya sampaikan juga kepada Pak Sekda, misalnya Balai Latihan Kerja kita misalnya, jangan hanya perbengkelan, salon itu memang penting, teapi harus membaca kondisi perkembangan zaman, kemudian kita berikan pelatihan yang lain, contohnya bagaimana dengan IT. Baru saja saya berbicara dengan Pak Sekda, coba IT kita didorong, jadi tenaga kerja kita bukan hanya fokus pada lowongan kerja yang ada di Jambi saja, tetapi juga secara nasional, IT itu penting sekali, karena banyak sekali dibutuhkah di perusahaan-perusahaan, tetapi ini harus dikaji apa saja yang dibutuhkan,” jelas Zola.
“Jadi kita mengikuti arahan pak Presiden, di daerah pun harus cepat menangkap potensi dan peluang,” tutur Zola.
Sejumlah pejabat yang turut hadir dalam acara itu mendampingi Presiden antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (Mustar Hutapea — Humasprov)
Baca Juga: Nasib Guru Non-PNS Terancam, Zola Akan Berjuang Mati-Matian
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com