Catatan Mursyid Sonsang, Wartawan Senior dan Pemerhati Sepak Bola
Dari awal rencana penyelengaraan Piala Dunia Sepak Bola U-20 tahun 2023 di Indonesia sudah berbau politik. Dari memilih stadion yang kelihatan sengaja tidak memilih Jakarta Internasional Stadion (JIS) lalu terpilihnya Erick Tohir Ketum PSSI. Puncaknya ditolaknya Timnas Israel berlaga dalam kejuaraan sejagat ini juga berbau politik khususnya PDIP melalui kader militannya Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Baca Juga: MSBI Desak Tolak Konsorsiun Negara ASEAN (AFF) Gelar FIFA World Cup 2034
Sementara prestasi Timnas U-20 Indonesia yang akan berlaga dalam piala dunia itu amburadul. Dalam kejuaraan Asia saja tidak lolos penyisihan group. Kalau jadi kejuaraan dunia U-20 digelar di Indonesia. Sudah dipastikan Timnas Indonesia akan jadi bulan bulanan. Jangankan untuk lolos penyisihan group, untuk menang sekali saja sangat kecil, melihat tim yang ditangani Shin Tae Yoon itu dalam berbagai uji coba dan kejuaraan Asia masih jauh teknik sepak bola dan kerjasama tim
Sejarah ditunjuk jadi tuan rumah
Baca Juga: Saling Puji Nidji dan Anies di Stadion Internasional Jakarta
Kepastian Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah FIFA melakukan general meeting di Shanghai, China, Kamis (24/10/2019).
Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tak lepas dari peran Perjuangan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemerintah. Disambut gegap gempita oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Tragedi Oktober di Kanjuruhan, Ratusan Tewas
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com