Indonesia Harus Menang Melawan Irak, Agar Langsung Lolos ke Olympiade Paris.

Indonesia Harus Menang Melawan Irak, Agar Langsung Lolos ke Olympiade Paris.

Reporter: PM | Editor: Admin
Indonesia Harus Menang Melawan Irak, Agar Langsung Lolos ke Olympiade Paris.
Indonesia akan berduel dengan Irak, menentukan peringkat tiga dan lolos olympiade Paris || dokant

INFOJAMBI.COM - Pencapaian Timnas U 23 Indonesia masuk babak semifinal dalam gelaran piala Asia tahun 2024 berakhir tragis. Eforia kemenangan anak asuhan Shin Tae Yeon ( STY) dibabak perempat final melawan Korea Selatan berakhir dengan kekalahan dua kosong melawan Usbekistan.

Stadion Abdullah bin Khalifa, Senin (29/4) menjadi saksi perjuangan Garuda muda itu berakhir tragis di tangan Usbekistan yang merupakan juara piala Asia U 23 tahun 2018 itu. Biasanya kombinasi operan panjang dan pendek ciri khas Timnas Indonesia tidak kelihatan.

Baca Juga: Eforia Rajikan STY Dipatahkan Usbekistan, Garuda Muda Tumbang di Tangan Wasit Dari China itu..?

Bahkan hampir 90 menit pertahanan yang dikomandoi Risky Ridho digempur habis penyerang Usbekistan. Ditambah keputusan wasit dari China Shen Yinboa dan  Wasit video assistant referee (VAR) Sivakorn Pu-udom dari Thailand merugikan tim Indonesia. Hanya keberuntunganlah yang membuat gawang Ernando Ari tidak kebobolan lebih dari dua gol.

Wasit asal China Shen Yinhao meniup peliut dimulainya pertandingan, pemain Uzbekistan langsung mengurung pertahanan Indonesia.

Baca Juga: Kapolda Jambi Nonton Piala Asia U-23 Bareng Ratusan Warga, Sediakan Aneka Macam Makanan Gratis

Beberapa peluang dari pemain depan Usbek berhasil di gagalkan Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Muhammad Ferarri. Gemburan Juara Asia U 23 tahun 2018 itu belum menuai hasil. 

Ancaman yang nyaris membuahkan gol tendangan diluar kotak pinalti oleh Khoshimov, bola melunjur keras membentur tiang gawang Ernando  Ari. Menahan gempuran pemain Usbekistan itu Nathan Tjoe-A-On diganjar kartu kuning.

Baca Juga: Gagal Tundukkan Irak, Peluang Indonesia Tampil di Olympiade Paris Makin Tipis. Lawan Guinea Bukan Kaleng kalengan..?

Hingga berakhir babak kedua dengan tambahan waktu 10 menit, skor tidak berubah kosong kosong. Indonesia beberapa kali melakukan serangan balik. 

Peluang yang nyaris penalti di dapat oleh Witan Sulaeman ketika solo runnya memasuki kotak penalti, tapi di sliding oleh pemain belakang Usbek. Wasit dari China sempat melihat VAR, memutuskan tidak ada pelanggaran.

Babak kedua dimulai Indonesia langsung menekan pertahanan Usbek, melalui Witan Sulaeman tapi tidak membahayakan gawang Abduvohid Nematov.

Pada menit ke 62 melalui lemparan Arhan Pratama terjadi kemelut di mulut gawang Abduvohid Nematov, bola menyentuh kaki Ramadan dan melunjur ke kaki Muhammad Ferari dengan tendangan keras berhasil merobek gawang Abduvohid Nematov. Tapi wasit dari China sekali lagi melihat VAR, dan dinyatakan Ramadan sudah ofside. Gol Indonesia dianulir.

Pada menit ke 68 melalui serangan dari sektor kanan, umpan yang terukur berhasil dikemas Norchaev menjadi gol. Skor berubah 1 - 0 untuk Usbek. Tekanan bertubi tubi terus dilakukan pemain Usbek, beberapa peluang nyaris membuahkan gol.

Pada menit 84, petaka datang bagi Indonesia, Kapten Risky Ridho diganjar kartu merah oleh wasit dari China. Bermain 10 pemain Usbekistan menambah gol lewat gol bunuh diri dari Arhan Pratama pada menit 86. Uzbekistan Unggul 2-0.

Kedudukan tidak berubah hingga berakhir babak kedua. Memang dari statistik pertandingan Indonesia hanya mampu menguasai bola sekitar 38 persen dan Usbekistan 72 persen.

Namun dari beberapa serangan Indonesia melalui solo run Witan Sulaeman berhasil menembus kotak terlarang Usbekistan dan pemain belakang Usbekistan menghentikan dengan keras Witan.Terjadi pelanggaran, ini seharusnya penalti. Tapi wasit dari China ini melihat VAR, tidak menghukum Usbekistan.

Begitu juga ketika lemparan ke dalam yang dilakukan Arahan dari sudut kiri gawang Usbekistan. Terjadi kemelut di depan gawang, bola mengenai kaki Ramadhan lalu melunjur ke kaki Muhammad Ferrari, dengan sontekan keras dan terukur gawang Usbekistan bobok. Skor 1 - 0 untuk Indonesia. Sekali lagi wasit China ini melihat VAR. Gol dianulir.

Puncaknya ketika Risky Ridho berduel dengan pemain Usbekistan, tanpa sengaja kaki Risky mengenai paha pemain Usbekistan, terjadi pelanggaran. Kembali wasit China itu melihat VAR dan memutuskan kartu merah untuk Risky. Indonesia harus bermain 10 orang. 

Dari komposisi wasit yang memimpin pertandingan. Wasit utama dari China Shen Yinhao dan  Wasit video assistant referee (VAR) adalah Sivakorn Pu-udom dari Thailand yang mempunyai rekor buruk, selalu merugikan tim Indonesia.

Peluang Indonesia untuk langsung lolos ke Olympiade Paris tertunda, harus bermain melawan Irak yang kalah Lawan Jepang 2 kosong untuk merebut rangking ketiga. Kalaupun kalah, masih ada peluang melalui babak playoof melawan Guinea wakil Afrika.

Peluang Indonesia untuk menang melawan Irak untuk menentukan peringkat ketiga dan sekaligus menyegel satu tempat sebagai peserta olympiade di Paris terbuka lebar.

Irak tidak jauh pola permainannya dengan Yordania yang di gebuk Indonesia 4 - 1 di babak penyisihan group. Irak mengandalkan umpan umpan panjang. Ketika Irak melawan Jepang terlihat postur pemain Jepang lebih pendek dari Irak. Dengan kecepatan dan operan satu dua dari pemain Jepang membuat Irak tidak berkutik.

STY harus merubah pola permainannya dengan dibolehkannya Rafael Struick kembali main. Pola seperti melawan Yordania dengan mengandalkan operan satu dua dan bola bola bawah Indonesia akan mampu mengalahkan Irak.**

 

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya