“Secara umum memang negara ASEAN relatif terbebas dari ancaman resesi. ini ditunjukkan dengan proses recovery ekonomi yang mereka lakukan sejak pandemi juga dilihat dari Pertumbuhan Ekonomi yang rata rata positif. itu menjadi modal kuat, juga dilihat dari tingkat inflasi yang terkendali.” kata Riza, Jumat (11/11).
Mitigasi Dampak
Baca Juga: Mendag Lutfi Gelar Pertemuan Khusus Menteri Ekonomi ASEAN di Bali
Namun meski begitu, dia mengingatkan pasti ada dampak dari negara-negara yang mengalami resesi atau perlambatan ekonomi. “Mengingat sejumlah negara ASEAN masih mengandalkan pasar yang konvensional, Amerika, Eropa bahkan Jepang. Pasar konvensional kemungkinan besar akan terlanda resesi tahun depan. Catatan sejauh kita bisa mendiversifikasi pasar, maka akan lumayan aman. jadi pasar non konvensional perlu digenjot.” ungkap Riza.
Negara China juga diproyeksikan akan mengalami perlambatan. Sedikit banyak hal ini akan berpengaruh pada ekonomi ASEAN.
Baca Juga: AEM Special Meeting 2022: Mendag Lutfi Pimpin Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN
Kemudian mengenai masalah pangan, negara-negara di ASEAN harus bekerjasama untuk mengamankan rantai pasok komoditas utama yaitu beras.
”Memang basis kita masih beras, namun perlahan lahan mengkonsumsi non beras cukup besar. Ini potensi bergejolak. Kalau saran sata, kerjasama ASEAN sangat penting untuk mengobrol rantai pasok, bukan cuma beras dan non beras,” tandas Riza.****
Baca Juga: Dalam Pertemuan APEC MRT ke-28, Mendag Lutfi Serukan 'Kembali ke Perdagangan'
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com