BALI, INFOJAMBI.COM – Mendukung capaian target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD), dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030, Indonesia butuh investasi sekitar US.$20 miliar setahun.
Kebutuhan itu diungkapkan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, pada pembukaan the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 ( ICIUOG), di Nusa Dua, Bali, Rabu, 20 September 2023.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
“Target 2030 bisa dicapai asal kita melakukan aktivitas agresif dan investasi masif. Kita perlu mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah 2025. Juga perlu menarik investasi lebih dari US.$20 miliar per tahun,” ujar Dwi.
SKK Migas dan industri hulu migas pada 2020 meluncurkan Indonesian Oil and Gas 4.0 (IOG 4.0). Ini rencana strategis mencapai target 2030.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Untuk memastikan progres kegiatan dan mendorong percepatan kegiatan, sejak 2020 SKK Migas menggelar acara tahunan ICIUOG.
Dwi menjelaskan, pertumbuhan investasi memiliki syarat penting, yaitu iklim investasi yang menarik buat investor. Sejak 2020 daya tarik investasi hulu migas di Indonesia meningkat, didukung pemerintah melalui sistem fiskal yang lebih fleksibel, dan pendukung lain yang menurunkan risiko investasi.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Namun demikian, beberapa area masih memerlukan perbaikan, yaitu dalam aspek legal dan kontraktual serta penemuan cadangan raksasa (giant discovery).
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com