Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan cabai merah, beras, ikan serai, kangkung, dan udang basah. Penurunan harga beras terjadi akibat menurunnya harga gabah di petani, seiring mulai masuknya periode panen padi di sejumlah daerah penghasil, seperti Jawa Timur dan Jawa Barat.
Rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi sebagai berikut:
Baca Juga: Gubernur Tinjau Peningkatan Kualitas Jalan Pemukiman Kumuh
Kota Jambi:
Bulanan: inflasi -0,05% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,16% (ytd)
Tahunan: Inflasi 3,39% (yoy)
Bawang merah menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kota Jambi, dengan andil 0,19%. Diikuti angkutan udara (0,10%), tarif kendaraan travel (0,07%), angkutan antar kota (0,04%), dan kentang (0,04%).
Baca Juga: Bank Indonesia Perwakilan Jambi Dirampok, Belasan Karyawan Disandera
Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan cabai merah (andil -0,49%), kangkung (-0,05%), udang basah (-0,05%), cabai rawit (-0,04%) dan bayam (-0,03%).
Kabupaten Bungo:
Bulanan: inflasi 0,08% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,58 % (ytd)
Tahunan: inflasi 3,18% (yoy)
Baca Juga: Zola Harap Penelitian SEM Institute – BI Dorong Kemajuan UMKM
Di Kabupaten Bungo, bawang merah merupakan komoditas penyumbang inflasi terbesar, dengan andil 0,14%. Diikuti komoditas lain, yaitu emas perhiasan (0,13%), daging ayam ras (0,06%), kentang (0,06%).
Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan cabai merah (andil -0,43), cabai rawit (-0,08%), beras (-0,04%), tomat (-0,04%) dan kangkung (-0,02%).
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com