Inflasi di Provinsi Jambi Naik, Kenaikan Harga BBM Biang Keroknya

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Provinsi Jambi mengalami inflasi sebesar 0,61 % (mtm) pada September 2022

Reporter: Rilis | Editor: Doddi Irawan
Inflasi di Provinsi Jambi Naik, Kenaikan Harga BBM Biang Keroknya
Salah satu SPBU di Merangin

KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Provinsi Jambi mengalami inflasi sebesar 0,61 % (mtm) pada September 2022, setelah pada bulan sebelumnya tercatat deflasi sebesar 1,19 % (mtm).

Secara tahunan, inflasi Provinsi Jambi pada September 2022 tercatat sebesar 8,09 % (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 7,70 % (yoy). Sepanjang tahun 2022 Provinsi Jambi tercatat inflasi sebesar 6,34 % (ytd).

Baca Juga: Nuraini "Mencak-mencak" di SPBU Muarabulian

Berdasarkan komoditasnya, jenis barang dan jasa yang mendorong inflasi di antaranya bensin sebesar 25,49 % (mtm), beras sebesar 5,01 % (mtm), solar sebesar 27,66 % (mtm), angkutan antar kota sebesar 15,02 % (mtm), dan daging ayam ras sebesar 3,23 % (mtm).

Inflasi yang terjadi pada komoditas bensin dan solar didorong oleh penyesuaian harga bahan bakar minyak yang dilakukan pemerintah per 3 September 2022.

Baca Juga: Bank Indonesia Perwakilan Jambi Dirampok, Belasan Karyawan Disandera

Inflasi juga didorong oleh kenaikan harga beras seiring berlangsungnya periode tanam gadu di beberapa daerah sentra produksi dan peningkatan sementara Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebagai dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM).

Kenaikan harga bensin dan solar turut memberikan dampak pada kenaikan harga beberapa komoditas turunannya seperti tarif angkutan antar kota. Selain itu, kenaikan harga daging ayam ras turut mendorong terjadinya inflasi di Provinsi Jambi.

Baca Juga: Pemilik Gudang BBM Oplosan Itu Kabur

Sementara itu inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga pada sejumlah komoditas di antaranya cabai merah, minyak goreng, bawang merah, ikan nila, dan tomat seiring dengan terjaganya pasokan dan produksi lokal.

Adapun rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :

Kota Jambi:

Bulanan: inflasi 0,55% (mtm)

Tahun Berjalan: inflasi 6,31% (ytd)

Tahunan: Inflasi 8,04% (yoy)

Komoditas bensin menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Jambi dengan andil sebesar 0,88%.

Selain itu, komoditas lain seperti beras (andil 0,17% ), solar (andil 0,06%), daging ayam ras (andil 0,05%), serta angkutan antar kota (andil 0,04%) turut mendorong inflasi September 2022.

Di sisi lain, berlanjutnya penurunan harga cabai merah menjadi salah satu penahan inflasi yang lebih tinggi, dengan andil sebesar -0,51%.

Selain itu, minyak goreng (andil -0,20% ), bawang merah (andil -0,08%), ikan nila (andil -0,06%), dan tomat (andil -0,05%), turut menjadi komoditas utama penahan laju inflasi yang lebih tinggi.

Kabupaten Bungo:

Bulanan: inflasi 1,10% (mtm)

Tahun Berjalan: inflasi 6,56% (ytd) Tahunan: inflasi 8,51% (yoy)

Bensin menjadi salah satu komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,96%.

Selain itu, beras (andil 0,25% ), solar (andil 0,07% ), tarif kendaraan travel (andil 0,07% ), dan angkutan udara (0,06% ) turut berkontribusi dalam mendorong inflasi di Kabupaten Bungo.

Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga yang terjadi pada cabai merah (andil -0,23%), emas perhiasan (andil -0,07%), bawang merah (andil -0,06%), jengkol (andil -0,06% ), dan minyak goreng (andil -0,04%).

Mempertimbangkan dampak dari kenaikan harga BBM di tengah transmisi harga global ke domestik yang terus berlanjut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memprakirakan pada Oktober 2022 inflasi akan kembali terjadi meskipun terbatas dibandingkan realisasi bulan laporan.

Inflasi didorong oleh second round impact dari kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak, serta terbatasnya pasokan pangan sebagai imbas curah hujan yang relatif tinggi yang diindikasikan dari kondisi La Nina moderat yang mulai berlangsung sejak September 2022 di sebagian wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Selain itu, terendamnya lahan cabai merah seluas 80 Ha di wilayah Kabupaten Muaro Jambi diperkirakan mengakibatkan terbatasnya pasokan dan meningkatkan tekanan harga cabai merah di Provinsi Jambi.

Harga beras juga diperkirakan masih akan meningkat akibat penyesuaian harga BBM yang mendorong kenaikan biaya produksi, penggilingan, dan pengangkutan.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.

Beberapa kegiatan kolaborasi Bank Indonesia dengan TPID dalam menjaga inflasi di wilayah Jambi di antaranya penyelenggaraan kegiatan High Level Meeting yang ditindaklanjuti dengan kegiatan pasar murah di Kota Jambi dan Kabupaten Bungo; penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bibit cabai merah kepada Kelompok Wanita Tani; penyerahan dan penanaman 10.000 bibit cabai merah kepada KOREM 042 Garuda Putih dalam rangka pre-event GNPIP; bantuan sarana dan prasarana demplot cabai merah seluas 1 (satu) hektar kepada SMK-PP Negeri Jambi; pencanangan gerakan tanam satu juta cabai merah di seluruh Kab. Bungo; peluncuran unit usaha distribusi beras oleh BUMD Kab. Bungo; penandatanganan komitmen kesepakatan stabilisasi harga antara Disperindag Provinsi Jambi, Ditreskrimsus Polda Jambi, Bank Indonesia, dan Distributor Beras di Provinsi Jambi; dan beberapa kegiatan lainnya sebagai upaya dan kolaborasi bersama dalam stabilisasi harga di Provinsi Jambi.

Selanjutnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi telah menyelenggarakan kegiatan Pencanangan GNPIP Provinsi Jambi pada 23 September 2022.

Pada kegiatan tersebut dilakukan beberapa komitmen kerja sama diantaranya penandatanganan komitmen dukungan GNPIP oleh KPWBI Provinsi Jambi dengan seluruh walikota/bupati se-Provinsi Jambi, penandatanganan kerja sama digitalisasi pertanian Provinsi Jambi oleh Dinas Pertanian dengan PT Binar Indhira Agni, pencanangan gerakan menanam cabai, dan pencanangan Gerakan Konsumsi Cabai Olahan.

Pada kegiatan tersebut, KPWBI Provinsi Jambi juga memberikan bantuan, yaitu bibit cabai merah kepada tiga pondok pesantren, yaitu Ponpes As'ad Kota Jambi, Ponpes An-Nur Tangkit Kabupaten Muaro Jambi, Ponpes Al Muttaqin Ibru Kabupaten Muaro Jambi dan Pemkot Jambi; Penyerahan bantuan alsintan dan saprodi kepada SMKPP Negeri Jambi; dan Penyerahan Subsidi Ongkos Angkut dalam rangka optimalisasi fasilitasi distribusi pangan strategis kepada TPID Provinsi Jambi. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya