Di Kabupaten Kerinci, bawang merah merupakan komoditas penyumbang deflasi terbesar dengan dengan andil -0,25%. Diikuti daging ayam ras (-0,19%), beras (-0,19%), ikan serai (-0,18%) dan bawang putih (-0,03%).
Namun demikian deflasi lebih rendah tertahan oleh kenaikan harga cabai merah (0,13%), terong (0,09%), kentang (0,06%), ketimun (0,06%) dan minyak goreng (0,03%).
Baca Juga: Tekan Inflasi, Zola Akan Undang BI
Provinsi Jambi diperkirakan akan mengalami inflasi sehubungan dengan belum pulih dan stabilnya pasokan sejumlah komoditas pangan strategis, seperti cabai merah dan kentang, serta pengaruh peningkatan aktivitas masyarakat di periode pendaftaran sekolah.
Inflasi diperkirakan juga akan sedikit meningkat dengan diindikasi peningkatan harga pada komoditas inti, seperti emas perhiasan serta komoditas administered price seiring tren penyesuaian sejumlah tarif daerah pada Semester II - 2024.
Baca Juga: Toko TPID Hadir Dapat Kendalikan Inflasi Pangan
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Satgas Pangan, serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)
“Juga terus dilakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak, untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi,” jelas Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Robby Fathir Nashary. ***
Baca Juga: Inflasi Jadi Parameter Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Daerah
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com