Inflasi Provinsi Jambi Mei 2024 Terkendali

Secara bulanan Provinsi Jambi pada Mei 2024 mengalami inflasi 0,19% (mtm), lebih tinggi dibanding realisasi nasional yang mengalami deflasi -0,03% (mtm).

Reporter: DOD | Editor: Doddi Irawan
Inflasi Provinsi Jambi Mei 2024 Terkendali
Ilustrasi

INFOJAMBI.COM - Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan Provinsi Jambi pada Mei 2024 mengalami inflasi 0,19% (mtm), lebih tinggi dibanding realisasi nasional yang mengalami deflasi -0,03% (mtm). 

Secara tahunan, Provinsi Jambi tercatat mengalami inflasi 3,55% (yoy), lebih tinggi dibanding laju inflasi nasional 2,84% (yoy). 

Baca Juga: Tekan Inflasi, Zola Akan Undang BI

Berdasar komoditas, jenis barang atau jasa yang mendorong inflasi disumbangkan oleh cabai merah, bawang merah, emas perhiasan, kopi bubuk dan cabai hijau. 

Peningkatan harga cabai merah, cabai hijau dan bawang merah didorong oleh peningkatan harga dari daerah pemasok di Pulau Jawa, seperti Tegal dan Brebes, akibat terjadinya gagal panen dan penurunan pasokan komoditas. 

Baca Juga: Toko TPID Hadir Dapat Kendalikan Inflasi Pangan

Peningkatan harga kopi bubuk didorong oleh berkurangnya pasokan komoditas. Cuaca hujan menyebabkan banjir dan tanah longsor, menyebabkan menurunnya produksi kopi di daerah pemasok, Kabupaten Kerinci. 

Peningkatan harga emas perhiasan, sejalan dengan peningkatan harga emas dunia, selaku safe heaven assets di tengah meningkatnya tensi geopolitik global. 

Baca Juga: Inflasi Jadi Parameter Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Daerah

Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga beras, kentang, tarif kendaraan travel, ikan nila, dan angkutan udara. 

Penurunan harga beras dan kentang terjadi sejalan dengan penurunan harga komoditas di petani, seiring masuknya periode panen padi pada sejumlah daerah penghasil, seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah. 

Penurunan harga komoditas ikan nila diindikasi oleh terjadinya normalisasi, seiring membaiknya persediaan pasokan komoditas, dampak tertanganinya kendala cuaca yang mengganggu produktivitas tangkapan dan jalur distribusi komoditas. 

Selanjutnya, penurunan tarif kendaraan travel dan angkutan udara, akibat normalisasi harga komoditas pasca Idul Fitri 1445 Hijriah, salah satu periode puncak mobilitas masyarakat sepanjang tahun 2024.

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya