PENULIS : BAMBANG SUBAGIO
EDITOR : M ASRORI S
Baca Juga: PAN Hormati Keputusan Partai Golkar
INFOJAMBI.COM - Politisi senior Partai Golkar, Ridwan Hisjam, mengatakan, partai Golkar harus mengulang kesuksesan 20 tahun lalu. Pada tahun 2004 di masa kepemimpinan Akbar Tanjung Golkar jadi pemenang dengan jumlah 128 kursi di DPR dan Pileg 2019 lalu hanya dapat 85 kursi.
"Jumlah 85 kursi itu turun dari target 91 kursi yang dicanangkan oleh Ketua Umum, meraih 110 kursi,” kata Ridwan Hisjam, di Jakarta, Minggu (30/6/2019).
Baca Juga: UU Daerah Kepulauan Syarat Utama bagi Kemajuan dan Kesejahteraan Daerah
Salah satu potensi yang bisa digerakkan, kata Ridwan Hisjam, adalah mamanfaatkan bonus demografi. Caranya, Golkar harus menjadi partai moderen, terbuka, mandiri, setiap kebijakannya harus mengedepankan cek dan ricek, khususnya di era maraknya hoaks.
Tidak hanya itu, Golkar kata dia, juga harus memanfaatkan bonus demografi, dengan menjadi partainya kelompok millenial dan memanfaatkan Revolusi Industri 4.0, yang tidak lepas dari peran kecanggihan teknologi informasi.
Baca Juga: Bakal Jadi Ketua DPRD, Fendi : Saya Juga Berharap
“Golkar harus menjadi kekuatan utama demokrasi di Indonesia. Kalau partai tidak dibenahi, maka demokrasi akan runtuh," katanya.
Ridwan menambahkan partai Golkar, harus kuat secara kelembagaan, tidak boleh dikelola secara kekeluargaan, atau secara konvensional dan tradisional, pemerintah harus juga memperkuat partai. Misalnya, anggarannya harus disiapkan agar partai tidak mencari dana ilegal.
Untuk merebut pemilih dikalangan millennial, kita tidak bisa menggunakan cara-cara yang lama.
"Golkar ke depan perlu diisi anak-anak muda potensial dan mengerti perubahan jaman," katanya.
Menurutunya, jika Golkar tidak melakukan perubahan secara menyeluruh dalam hal perbaikan manajemen organisasi, maka sudah dipastikan Golkar akan kalah bersaing dengan partai-partai lain.
Menurut Ridwan pelaksanaan Munas di bulan Desember harus didahului Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar Agustus-September.
Rapimnas diperlukan, untuk membahas sejumlah persoalan Golkar. Misalnya, penurunan jumlah kursi di DPR dan membahas syarat-syarat calon ketua umum berikutnya, yang mampu menjadikan Golkar pemenang di Pemilu 2024 nanti.***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com