KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Nama Polda Jambi dibawa-bawa, terkait penolakan pembangunan stockpile di kawasan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Seorang warga di Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi itu merasa terancam. Dia diminta tidak ikut-ikutan menolak stockpile yang akan dibangun oleh PT Sinar Anugerah Sejati (SAS) itu.
Baca Juga: Bangun Stockpile Batu Bara Dekat Perumahan Aurduri, Warga Tolak Mentah-mentah
Warga yang minta namanya dirahasiakan tersebut, merasa ditakut-takuti oleh Ketua RT 21 Desa Mendalo Darat, Saidin. Apalagi Saidin menyebut nama-nama warga yang menolak stockpile sudah sampai di polda.
Menanggapi keresahan warga itu, Kapolda Jambi melalui Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto, menyatakan Polda Jambi tidak pernah menghalang-halangi hak warga untuk mengeluarkan pendapat.
Baca Juga: Heboh Isu Stockpile Batu Bara Dekat Perumahan Aurduri, Ibnu Kholdun: Kami Tolak !!!
“Sepanjang sesuai dengan aturan yang ada. Tidak benar Polda Jambi mengumpulkan nama-nama warga yang menolak pembangunan stockpile batu bara," kata Mulia kepada INFOJAMBI melalui WhatsApp, Senin (27/11/2023).
Ditanya sikap Polda Jambi terkait nama institusi Polri dibawa-bawa dalam polemik stockpile Aurkenali, Mulia tidak menjawab
Baca Juga: Warga 13 RT Tolak Keras Stockpile Dekat Perumahan Aurduri
Seperti diberitakan, gerakan menolak pembangunan stockpile batu bara di kawasan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi semakin meluas.
Penolakan pembangunan stockpile oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) itu tidak saja datang dari warga Aurkenali. Tapi juga dari Desa Mendalo Darat dan Mendalo Laut, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi.
Berbagai aksi dan upaya sudah dilakukan warga, agar terminal penumpukan batu bara tidak dibangun di sekitar Aurkenali. Banyak dampak negatif yang membuat warga takut pada keberadaan stockpile itu.
Warga dari Kabupaten Muarojambi yang mengikuti aksi penolakan stockpile mulai merasa tidak nyaman. Seorang warga mengaku ditakut-takuti oleh perangkat RT-nya.
Seorang warga yang minta namanya tidak ditulis mengaku bertemu Saidin, Ketua RT 21 Desa Mendalo Darat. Dia disarankan tidak ikut-ikutan menolak stockpile.
Warga yang rumahnya berada di jalur menuju stockpile ini merasa ditakut-takuti oleh Saidin. Apalagi dia diberitahu bahwa nama-nama warga yang menolak sudah di tangan kepolisian.
“Saya ditakut-takuti. Ketua RT itu bilang saya jangan ikut-ikutan aksi. Katanya nama saya sudah dicatat di polda,” ungkap warga itu.
Ketua RT 21 Desa Mendalo Darat, Saidin, membantah melakukan pengancaman. Dia mengaku hanya mengingatkan warganya, agar tidak sampai mendapat masalah.
Saidin mendapat informasi dan pesan dari temannya, agar mengingatkan warganya tidak ikut-ikutan menolak stockpile yang akan dibangun PT SAS.
Saidin mengingatkan warganya karena dia ketua RT. Dia tidak melarang warga yang menolak pembangunan stockpile tersebut.
“Silahkan ikut (menolak), saya tidak melarang. Itu hak dia,” ujar Saidin yang dihubungi melalui telepon. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com