Ekonomi China memang pulih lebih cepat dibanding negara lain, namun industri China masih belum optimal sehingga membutuhkan input produksi dari negara-negara di ASEAN. Sedangkan relocation factor terjadi pada negara selain China, seperti AS, EU, Jepang.
Negara-negara itu cenderung ingin memperlebar portofolio produksi dan investasi. Menurut Fithra, selama ini negara tersebut tergantung dengan China dalam jaringan rantai pasokan global (global supply chain network).
Baca Juga: Hannover Messe Momentum Indonesia Unjuk Gigi Bidang Manufaktur
Tetapi karena resiko selama pandemi dan geopolitik membuat hal yang terlalu terkonsentrasi menjadikan mitigasi risiko menjadi lebih sulit dilakukan.
"Sehingga mereka sekarang tidak hanya mengejar efisiensi, tapi juga resiliensi. Mereka melebarkan portofolio produksi dan investasi justru ke ASEAN, dalam konteks ini Indonesia," jelas Fithra.
Baca Juga: Semua Provinsi Berlaku PPKM Mikro Hingga 14 Juni
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com