Jafar Ahmad Pamit dari Ombudsman Perwakilan Jambi

| Editor: Wahyu Nugroho
Jafar Ahmad Pamit dari Ombudsman Perwakilan Jambi

Penulis : Ega Roy || Editor : Wahyu Nugroho

Jafar Ahmad (kiri) (foto Ega Roy)

Baca Juga: Pimpin Apel ASN, Fasha Saksikan Penandatanganan Perjanjian Kinerja dan Serahkan Penghargaan Ombudsman RI


INFOJAMBI.COM - Keputusan pamit dari Ombudsman yang diambil Jafar Ahmad itu, karena ingin berbakti kepada orang tua dan kampus.

Melalui penjelasannya yang diterima wartawan Infojambi.com melalui pesan WhatsApp Jum'at (19/3/2021) Jafar Ahmad menuturkan bahwa dirinya
menghadapi situasi yang sulit sejak enam bulan terakhir.

Berawal ketika ayahanda saya Muhammad Amin wafat pada Jumat 16 Oktober 2020, lalu. Ibu.., sejak hari itu kelihatan sekali sangat terpukul. Kendati ia berusaha tetap tegar, tapi, wajahnya tak pernah seceria dulu lagi.

Sejak saat itu saya berkomitmen mendampingi beliau dengan cara hampir setiap akhir pekan pulang-pergi, Kerinci – Jambi. Beberapa kali Ibu meminta saya kembali ke kampung, tidak perlu bolak-balik Kerinci – Jambi. Namun karena kondisi Ombudsman Perwakilan Jambi masih tidak mungkin ditinggalkan, maka saya masih berusaha bertahan sampai Februari 2021 dan pada Februari 2021, saya harus membuat keputusan yang maha berat itu.

Saya memilih untuk pulang ke Kerinci, sesuai kehendak ibu dan terpaksa dengan berat hati meninggalkan jabatan sebagai Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Jambi.

Sebelum keputusan berat itu diambil, saya sudah berdiskusi dengan ORI wilayah Jambi, juga dengan pimpinan ORI di pusat.

Sembari bisa memenuhi keinginan Ibu, harapan saya juga bisa sekaligus mendukung kemajuan kampus IAIN Kerinci.

Syukurlah pimpinan dan sekjen serta pejabat utama lainnya memahami kondisi saya.

Menurut Jafar, bahwa Ombudsman saat ini dalam kondisi sangat baik. Sistemnya sudah berjalan. Siapapun yang menggantikan saya nanti, tinggal meneruskan saja program-program yang dicanangkan. Sembari, tentu saja saya akan selalu meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk Ombudsman. Karena, sekali kita menjadi Insan Ombudsman, predikat itu tidak bisa lepas selamanya.

Ada banyak data dan fakta yang harus dirahasiakan dan tetap terjaga meskipun secara formal kita tidak lagi di ORI.

Ombudsman juga sudah memiliki kantor sendiri. Tidak lagi mengontrak seperti dulu-dulu. Saya, tentu amat merasa sedih meninggalkan Ombudsman. Apalagi, saya ikut berjibaku mengurus kantor baru, yang merupakan asset pinjaman dari Pemerintah Provinsi Jambi itu. Jalannya panjang dan memeras keringat.

Makanya, air mata saya berlinang ketika berpisah dengan adik-adik Ombudsman, pada Jumat pekan lalu. Saya, terhitung 1 Maret 2021 kemarin sudah resmi tak menjabat sebagai Kepala Ombudsman RI Jambi.

Saya izin pamit pulang Kerinci. Kembali lagi ke habitat awal, sebagai pengajar di IAIN Kerinci dan membantu kampus kami yang berada di kaki gunung Kerinci, ujung paling barat Provinsi Jambi untuk berkembang mengejar kemajuan ilmu pengetahuan.

Saya, tentu dengan dukungan seluruh civitas akademika, akan berusaha sekuat tenaga menghadirkan program studi Ilmu-ilmu sosial dan politik yang sampai saat ini belum satupun ada program studinya di Kerinci, padahal ilmu ini peminatnya cukup tinggi, terutama bagi para ilmuwan, kalangan aktivis dan politisi.

Saya akan kembali menghidupkan Lembaga Riset Idea Institute, yang sempat saya matikan ketika menjadi Kepala Ombudsman.

Sebagai ilmuwan politik, saya akan kembali menjadi seorang pengama, Wabilkhusus kepada sahabat-sahabat jurnalis, saya sampaikan telah bersiap kembali untuk dijadikan narasumber dalam memotret fenomena politik dari perspektif akademis. Yang mana, kondisi ini tidak bisa saya penuhi ketika menjabat Kepala Ombudsman. Untuk itu, saya memohon maaf.

Kepada adik-adik dan insan Ombudsman, jangan berhenti untuk terus berkarya dan berprestasi.***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya