Jahfar : Tanjabbar Entah dari Mano Idenyo Bangun Kampung Atlet

| Editor: Doddi Irawan
Jahfar : Tanjabbar Entah dari Mano Idenyo Bangun Kampung Atlet
Proyek GOR di Tanjabbar (raini)

Penulis : Raini
Editor : Dora



INFOJAMBI.COM — Kabupaten Tanjabbar satu-satunya kabupaten di Provinsi Jambi yang tidak punya gedung olahraga. Ada rencana membuat “ kampung atlet” dan membangun sport centre atau disebut gedung serbaguna.

Sport centre pencanangannya dilakukan tahun 2015, namun terancam gagal. Pembiayaan mega proyek ini semata-mata mengandalkan APBD.

Usulan ke Kemenpora beberapa tahun lalu ditolak. Tahun depan, Disparpora Tanjabbar akan kembali mengajukan proposal menggaet Dana Alokasi Khusus fisik olahraga.

Ternyata, dalam perjalanannya, rencana pembangunan GOR beralih ke kampung atlet, sebagaimana proposal yang diusulkan ke Kemenpora.

Wakil Ketua DPRD Tanjabbar, Ahmad Jahfar, mengaku ikut mengusulkan pembangunan GOR, lantaran Tanjabbar tidak punya gedung olahraga seperti kabupaten lain.

Awalnya hanya sebatas GOR, tapi berubah menjadi perkampungan atlet atau sport centre. Menurut Jahfar, pembangunan kampung atlet itu sangat berlebihan.

"Kalau saya yang bangun, cukup Rp 10 miliar, yang penting atapnya baja ringan dan atlet tidak kehujanan saat berlatih," kata Jahfar.

Para penggiat olahraga di Tanjabbar juga sepakat dengan pembangunan GOR. Ini jadi pertimbangan dewan mengusulkan anggaran GOR pada tahun 2015.

"Kalau kampung atlet kami dak tau. Teknis dan biaya jugo dak ikut campur. Kalau yang diusulkan ke pusat itu, proposalnya untuk kampung atlet," kata Jahfar.

Jahfar membandingkan dengan Kota Jambi, yang pernah mengusulkan homebase renang tak diakomodir pusat. Padahal Jambi pernah mencetak atlet renang nasional bahkan internasional.

“Tanjabbar entah dari mano idenyo nak bikin kampung atlet. Prestasi olahraga di nasional mana ?" tandas Jahfar.

Jahfar menyimpulkan bahwa pembangunan GOR ini berorientasi proyek, sama sekali tidak kreatif. Estimasi awalnya Rp 50 miliar.

“Kalau untuk perkampungan atlet, saya rasa berlebihan," ujarnya.

Tiga tahun anggaran, pembangunan GOR baru sebatas tiang pancang dan pengecoran lantai. Belum diketahui jumlah tingkat bangunan itu.

Akses jalan ke lokasi cukup parah. Material harus dilansir dua kali. Para tukang juga harus melansir material melewati jembatan darurat, terutama saat ingin mengecor.

Di lokasi lain, ada juga pekerjaan box culvert, bagian dari peningkatan GOR Serba Guna, digelontorkan melalui Dinas PUPR Tanjabbar.

Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Tanjabbar, Syafrun, membenarkan akses jalan ke lokasi cukup sulit. Pihaknya segera berkoordinasi dengan rekanan, agar membuat pola kerja yang baik sehingga progres fisik sesuai harapan.

Soal adanya bantuan dari pusat, Syafrun belum tahu. "Itu belum ada kepastian, tergantung pihak Disparpora Tanjabbar," kata Syafrun. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya