Jambi dalam Sorotan Nasional dan Internasional

KETIKA Al Haris - Sani sehabis pelantikan Juli 2021, saya kemudian sempat sampaikan. Sudah saatnya, Provinsi Jambi harus menjadi perhatian nasional. Bahkan internasional.

Reporter: - | Editor: Admin
Jambi dalam Sorotan Nasional dan Internasional
Musri Nauli

Oleh: Musri Nauli
Aktivis Lingkungan

KETIKA Al Haris - Sani sehabis pelantikan Juli 2021, saya kemudian sempat sampaikan. Sudah saatnya, Provinsi Jambi harus menjadi perhatian nasional. Bahkan internasional. 

Baca Juga: Gubernur Tinjau Peningkatan Kualitas Jalan Pemukiman Kumuh

Waktu itu banyak yang kurang percaya. Agenda apakah yang membuat Jambi menjadi perhatian nasional, apalagi internasional. 

Pesimis itu mudah dimengerti. Paska OTT KPK, nama Provinsi Jambi sempat jatuh ke titik nadir terendah. Menjadi pembicaraan paling memalukan. 

Baca Juga: Sekda Senam Pagi Bersama ASN

Bukan hanya di kalangan elite saja. Bahkan berbagai lapisan masyarakat membicarakannya. 

Teringat pembicaraan dengan supir taksi. Sembari menempuh jalanan macet di Jakarta, sang supir bertanya. 

Baca Juga: Pilgub Jambi dan Pilwako Sungaipenuh Rawan Konflik

“Dari Sumatera, ya, Pak ?”, katanya memulai pembicaraan. Setelah sang supir mendengarkan dialek saya menjawab telepon. 

“Benar, Pak. Kok tahu,” kata saya heran. 

Dialeknya kayak orang Palembang atau orang Padang,” lanjutnya. 

“Iya, Pak. Saya dari Jambi,” jawab saya sembari membaca WhatsApp Group. 

“Oh, gubernur dari artis yang tertangkap, ya”, katanya melanjutkan pembicaraan. 

“Iya, Pak”. Rasanya tertampar muka ini. 

Pembicaraan itu begitu membekas. Sehingga Jambi sering dikaitkan dengan peristiwa OTT yang paling menghebohkan. 

Dengan modal tekad yang kuat, sembari hendak menepis Jambi yang sering dikaitkan dengan peristiwa OTT KPK.

Sudah saatnya Jambi menjadi pembicaraan nasional bahkan internasional dilihat dari prestasi. Sekaligus harus ada yang hendak disampaikan di luar Jambi. 

Belum usai menjalankan agenda-agenda visi-misi Jambi Mantap, pandemi kemudian melanda Indonesia. Menghancurkan sekaligus meluluhlantakkan rencana-rencana yang telah disusun. 

Sembari menghadapi pandemi Covid 19, pekerjaan sunyi kemudian dilanjutkan. Agenda lingkungan hidup seperti memenuhi capaian Folu Net SINK yang kemudian diwujudkan dalam program Bio Carbon Fund terus bergulir. 

Alhamdulilah kemudian mulai menampakkan hasil. Provinsi Jambi bersama-sama Provinsi Kalimantan Timur kemudian memenangkan negosiasi dengan World Bank. Salah satu pendukung pendanaan di dalam isu penurunan rendah emisi (biasa dikenal carbon). 

Selain itu agenda-agenda pemulihan gambut setelah BRG kemudian dilanjutkan BRGM (berdasarkan mandat Perpres No 120 Tahun 2020). 

Maqom BRGM yang kemudian beranjak naik dengan menawarkan konsep “KHG Model Sistematis berkelanjutan” kemudian menetapkan KHG Sungai Mendahara - Sungai Batanghari (kemudian dikenal KHG Model) sebagai role model di dalam sebuah kepentingan berbagai kepentingan. 

Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan. Selain pekerjaan fisik, seperti mengejar pembangunan sekat kanal, penanaman kembali, sumur bor maupun revitalisasi ekonomi, konsep KHG Model pelan-pelan kemudian dikerjakan. 

Berbagai rangkaian kegiatan baik dimulai dari sosialisasi, mempertemukan para pihak, merekap data-data yang berhubungan dengan KHG Model, kemudian tuntas dikerjakan tahun 2022. 

Dilanjutkan dengan membicarakan rencana-rencana aksi, mengidentifikasikan masalah, membicarakan prioritas kerja, membentuk format kelembagaan hingga berbagai perangkat struktur organisasi yang menjadi “payung” sebagai tempat pertemuan kepentingan para pihak. 

Rekomendasi kemudian dihasilkan. Disusunlah format pengelola KHG sebagai “muara” dari identifikasi yang telah dilakukan. 

Menjelang akhir tahun, Provinsi Jambi kemudian didatangi Menteri LHK, Kepala BRGM dan Dubes Norwegia untuk melihat bagaimana pengelolaan gambut berhasil melewati “horor” El Nino yang mengancam tahun 2023. 

Al Haris yang kemudian ditopang berbagai pihak seperti Dinas Kehutanan sebagai “leading sektor” dan Satgas Karhutla kemudian menjadi perhatian berbagai pihak. Baik nasional maupun internasional. 

Bahkan tidak tanggung-tanggung. Kekaguman Menteri LHK dan Kepala BRGM terus disampaikan ketika melihat kondisi di lapangan. 

Sembari menjawab Provinsi Jambi berhasil melewati “horor” El Nino, format kelembagaan KHG Model kemudian diwujudkan di dalam Surat Keputusan Gubernur Jambi akhir tahun 2023. Beberapa hari menjelang akhir tahun. 

Dua prestasi Provinsi Jambi, baik dalam mencegah sekaligus menangani kebakaran melewati horor El Nino, kemudian lahirnya kelembagaan Forum Pengelola KHG Sungai Mendahara -Sungai Batanghari “memantik” BRGM untuk dilanjutkan Rapat Kerja Teknis yang diadakan di Jambi. 

Berbagai provinsi seperti Riau, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel dan Papua kemudian datang ke Jambi. Sekaligus studi banding untuk melihat keberhasilan dan prestasi Provinsi Jambi. 

Sejak tanggal 6 Mei yang dimulai dari kunjungan lapangan (field trip), kemudian dilanjutkan pemberian tanda apresiasi kepada Dinas Kehutanan dan Gubernur Jambi, kemudian dilanjutkan dengan berbagai agenda dan rangkaian kegiatan untuk merumuskan rencana kerja teknis tahun 2024.  

Bak dirijen, kemampuan memimpin yang dimainkan Al Haris sebagai Gubernur Jambi yang memadukan berbagai langgam Melayu yang meliuk-liuk, namun mampu menciptakan harmoni indah, kemudian menjadikan musik enak didengar. 

Tidak salah kemudian saya hanya mengucapkan. 

“Pokoknya Jambi yahud, Pak Gubernur”. 

Tunai sudah janji saya. Menjadikan Jambi menjadi pembicaraan nasional dan internasional. 

“Sekali lagi, keren, Pak Gub”. ***

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya