KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Sejumlah wilayah di Provinsi Jambi sudah beberapa pekan dikepung asap. Di Kota Jambi, 3 hari terakhir kabut asap semakin pekat. Kualitas udara pun semakin buruk
Berdasarkan pantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) melalui Stasiun Jambi Paal V, Kota Jambi, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada di angka 157, atau sudah masuk kategori tidak sehat.
Baca Juga: BMKG : Masyarakat Diminta Waspada, Ancaman Puting Beliung Bisa Terjadi
Dengan Parameter Kritis PM 2.5 per 30 September 2023 itu, tingkat kualitas udara di Kota Jambi dapat merugikan manusia, hewan dan tumbuhan.
Sementara itu, dari Citra Sebaran Asap Wilayah Indonesia pada 29 September 2023 pukul 16.00 WIB, terdeteksi asap di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.
Baca Juga: SLI Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), disebutkan arah angin di Indonesia umumnya bertiup dari tenggara ke barat laut dan timur laut. Asap berkemungkinan besar melewati wilayah Provinsi Jambi.
Pantauan juga dilakukan terus menerus di Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Thaha, Jambi. Untuk kondisi 30 September 2023, suhu berkisar 24 - 34 derajat celcius, dengan kelembaban 50 - 95 persen.
Baca Juga: Unja dan Minamas Tandatangani MoU Desa Mandiri Cegah Api
Stasiun yang berada di sekitar Bandara Sultan Thaha itu menunjukkan kecepatan angin mencapai 10 km/jam dari arah tenggara. Data ini mengingatkan bahwa Jambi waspada kebakaran hutan dan lahan serta dampak asap yang ditimbulkan.
Pekatnya kabut asap akhir-akhir ini dikeluhkan sejumlah warga Kota Jambi. Warga merasakan aroma udara yang tidak sedap dan membuat mata perih. Kondisi ini sangat terasa pada 6 - 8 pagi.
“Udaranya sudah tidak enak tercium di hidung. Mata juga perih. Anak-anak saya suruh pakai masker walau di dalam rumah,” ujar Lismar (43), warga Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu (30/9/2023).
Lismar berharap pemerintah segera mengambil tindakan dan kebijakan untuk menyelamatkan warga, terutama anak-anak yang berisiko tinggi terhadap dampak asap.
“Kalau sudah begini sebaiknya sekolah diliburkan. Kondisi ini sudah parah. Jangan sampai makan korban dulu baru mengambil kebijakan,” ungkap warga lainnya, Junaidi (55).
Rencana meliburkan sekolah, khususnya tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), sudah ada di benak Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.
Wali Kota Jambi dua periode itu sudah memerintahkan instansi terkait, seperti dinas kesehatan dan dinas lingkungan hidup, terus memantau perkembangan kualitas udara di Kota Jambi. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com