Setelah melewati Simpang Ness, kembali bergabung di jalur biasa Jambi - Muara Bulian, lagi-lagi jalannya cukup mulus.
Jalur usai SPBU Sungai Buluh yang terkenal “maut” dan kendaraan yang bergerak pelan, praktis sudah mulus. Lagi-lagi kendaraan dipacu kencang.
Baca Juga: Arif Akan Libatkan Perusahaan Perbaiki Jalan Sepintun
Ah... Serasa mimpi.
Setelah melewati objek wisata Danau Letang, menjelang Simpang Empat Sridadi, biasanya “lubang” cukup maut, lagi-lagi mulus. Bahkan sama sekali tidak perlu menurunkan pedal gas.
Baca Juga: Pemprov Diminta Cepat Perbaiki Jalan Putus Depan Kodim
Setelah kembali ke jalur utama, Muara Bulian - Muara Tembesi, melewati Rumah Makan Bayang Bulian 2 - hingga ke Rumah Makan Soto Jakarta (Tenam) yang sering dijadikan tempat “maut” dan macet panjang, lagi-lagi sama sekali tidak tersisa lubang sedikitpun.
Enak betul memacu kendaraan tanpa mengurangi pedal gas.
Baca Juga: Akses Jalan ke Tiga Desa di Rantau Pandan Tertutup Longsor
Setelah menikmati perjalanan panjang dari Tembesi - Tebo, jalur yang mengancam biasanya sering di depan Sungai Keruh. Puluhan kilometer menjelang Tebo.
Sepanjang jalan “lubang” cukup menjebak dan praktis 5 tahun lebih “tidak tersentuh”.
Namun kali ini saya cukup bergembira. Jalur “maut” sama sekali tidak terdapat lubang lagi. Praktis bisa dipacu kendaraan cukup tenang.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com