Jambi Yang Pertama Terapkan Mikro Hidro SDG’S

| Editor: Muhammad Asrori
Jambi Yang Pertama Terapkan Mikro Hidro SDG’S

JAKARTA – Gubernur Jambi, H. Zumi Zola, didampingi Dirut Bank Jambi, A.Yani, di Jakarta, Senin siang (14/8), berkesempatan bertemu denga pihak United Nations Development Programme (UNDP), organ Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk program pembangunan.

Zumi Zola didampingi Dirut Bank Jambi, A.Yani, sedang dari pihak UNDP-Head of Partnership UNDP Indonesia, Ade, dan Technical Advisor UNDP, Ikhsan Mojo.

Disebutkan pihak UNDP akan mengundang Gubernur Zumi Zola, untuk presentasi di Bangkok (Thailand) dan New York (Amerika Serikat), tentang pembangunan kelistrikan mikro hidro, sebagai salah satu implementasi Sustainable Development Goals (SDG’s).

Head of Partnership UNDP Indonesia, Ade mengatakan, dia mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Jambi atas dukungan terhadap SDG’s di Provinsi Jambi, yang merupakan global commitment untuk mengembangkan suatu skema pembangunan untuk mengangkat masyarat Jambi.

“Prinsipnya, no one left behind, jadi semua akan terangkat dengan adanya SDG’s ini. Beberapa yang sudah kita lakukan inisiasi seperti mikro hidro. Skema-skema ini akan melibatkan masyarakat banyak untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan itu,” ujar Ade.

Kami bekerja secara multi stakeholder partnership, ada Bank 9 Jambi yang mendukung penuh, kemudian ada kantor Bappeda, ada sektor swasta, dan Kementerian ESDM, tapi itu tidak akan terjadi, kalau tidak ada dukungan dan political will dari Gubernur Jambi,” ungkap Ade.

Technical Advisor UNDP, Ikhsan Mojo mengatakan, alasan dipilihnya Provinsi Jambi, diundang ke Bangkok dan New York,karena Jambi, Provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan SDG’s, khususnya yang terkait dengan SDG 6, SDG yang terkait dengan masalah water, dengan pembangkit listrik dengan mikro hidro yang akan kita ciptakan di Merangin.

“Karena ini yang pertatama, kita berikan kehormatan untuk melakukan presentasi dan untuk memaparkan tentang kisah keberhasilan yang dilakukan di Jambi, sebagai salah satu Provinsi di Indonesia yang menjadi pelopor dalam lokalisasi tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” jelas Ikhsan Mojo.

Ikhsan Mojo mengharapkan supaya Provinsi Jambi bisa menjadi model pola kerjasama implementasi SDG’s terhadap provinsi-provinsi atau daerah lain yang ingin meniru kesuksesan atau cara kerja yang dilakukan oleh Jambi.

“Ini yang kita bawa keluar, supaya orang di luar, pertama di Bangkok, di Asia Pasifik, yang kedua di New York, Amerika Serikat, supaya bisa melihat bagaimana Indonesia melakukan komitmen dan menerapkan kesepakatan bersama sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjut Ikhsan Mojo.

“Ini merupakan kesepakatan global tahun 2015 lalu, dan Indonesia termasuk dalam 160 negara yang pertama setuju, tapi kemarin sudah diresmikan oleh Pak Jokowi dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 49 Tahun 2017, yang intinya kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan, tapi Jambi sudah selangkah di depan. Juli 2017 baru disetujui Perpres,” tambah Ikhsan Mojo.

Ikhsan Mojo mengatakan, Regional Partnership for SDG’s (Kerjasama Regional untuk Penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) direncanakan dilaksanakan di Bangkok (Thailand) pada 24 – 25 Agustus 2017, sedangkan acara di New York (Amerika Serikat) direncanakan diselenggarakan akhir September 2017, bertepatan dengan Sidang Umum PBB.

Menanggapi hal tersebut, Zola mengatakan bahwa pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti dengan UNDP tentang adanya agenda ke Bangkok dan Ke New York.

“Kita berharap dapat bantuan dari UNDP, dan juga nanti di acara itu bisa bertemu dengan calon-calon investor, dan akan menyampaikan potensi apa yang dimiliki oleh Jambi, dan membuka kesempatan bagi investor-investor internasional untik mengetahui di Jambi itu apa yang bisa kita tawarkan,” kata Zola.

Saya melihat, ini peluangnya sangat bagus sekali, sedang kita siapkan bahannya. Insya Allah, di acara itu nanti, bukan hanya berbicara tentang investasi, tetapi juga saya akan menyampaikan dan berharap juga bisa menjadi misi kebudayaan, kita berangkatkan songket, batik, dan Kopi Jambi, itu menjadi khas.

Kemarin saya dari Bungo, ada permintaan untuk kopi sampai 50 ton per bulan, sedangkan kesiapannya belum, kita akan lihat ini, kalau memang potensi pasarnya ada, ini kita upayakan. Ini menjadi gambaran, apa yang mau kita fokuskan,” jelas Zola.

Agenda ke Bangkok dan New York itu kata Zumi Zola, akan dipaparkan tentang pembangunan ketlistrikan Jambi.

“Mikro hidro memang akan dibangun, di Jangkat Merangin, dan juga menjadi pionir mikro hidro 1 MW di Indonesia. Jika ini sukses, nanti akan ada rentetannya. Jadi, kita harus betul-betul dipersiapkan dan berhasil. Setelah itu, kita akan approach lagi, kita akan minta lagi untuk yang lain lebih besar,” tutur Zumi Zola. (infojambi.com)

Laporan : Mustar Hutapea ll Editor : M Asrori

Baca Juga: Nasib Guru Non-PNS Terancam, Zola Akan Berjuang Mati-Matian

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya