Jan Tungkek Mambaok Rabah

Habis mengenalkan diri, saya mengulurkan tangan untuk menyalami Prof Azyumardi Azra di teras depan Hotel Novotel Bukittinggi, Sumatera Barat

Reporter: - | Editor: Doddi Irawan
Jan Tungkek Mambaok Rabah
Dheni Kurnia

Bea Siswa Fullbright#

Dari sejumlah literatur ditemukan, Azyumardi memulai  pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982. Kemudian atas bantuan beasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988. Ia memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989.

Baca Juga: VIDEO : BPJS Ketenagakerjaan Rakor dengan Wartawan

Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).

Kembali ke Jakarta, pada tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. Pada tahun 1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.

Baca Juga: Security Hiburan Malam Rampas Identiitas Wartawan

Di sebuah pemberitaan media dijelaskan, Azyumardi pernah pula menjadi profesor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia keduanya pada tahun 1997. Selain itu, dia adalah anggota dari Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997-1999.

Ia pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998). Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009). 

Baca Juga: Peras Toke Pupuk, Wartawan Gadungan Diciduk

Selamat jalan Bang Edy. Meski engkau hanya sekejap  bersama kami, tapi kami tahu engkau benar-benar telah kembali ke dunia ini. Dunia ke wartawanan yang menurutmu sudah merupakan pekerjaan yang benar. Kami tidak akan berhenti sampai kami juga menemukan jalan yang benar, seperti yang kau harapkan. *

Penulis adalah Wartawan, Penguji UKW PWI, dan Ketua Jaringan Media Siber Indonesia ( JMSI) Provinsi Riau

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya