Jelang Asian Games, Penjagaan Hutan dan Lahan Jadi Perhatian Serius

| Editor: Muhammad Asrori
Jelang Asian Games, Penjagaan Hutan dan Lahan Jadi Perhatian Serius
Plt Gubernur Jambni, H Fachrori Umar.

ADVERTORIAL



INFOJAMBI.COM - Penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, akan menjadi perhatian serius menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018, di Jakata dan Palembang bulan depan.

"Sampai saat ini Jambi masih dalam keadaan aman dari kebakaran lahan hutan dan lahan perkebunan," kata, Plt. Gubernur Jambi H Fachrori Umar, dihadapan peserta rakor, di kantor Gubernur, Senin (23/7/2018).

Kesiapan tim pemukul api, Manggala Agni dibantu aparat TNI dan Polri selama ini sudah berupaya makukan patroli, mencegah timbulnya api yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.

"Musim panas saat ini menjadi perhatian semua pihak termasuk masyarakat, untuk membantu mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di setiap daerah," tegas H Fachrori.

Ajakan untuk mencegah sedini mungkin kebakaran lahan, terlebih khusus di daerah gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi.

Dirjen Planologi dan Tata Lingkungan Kementerian LHKH, Prof. Sigit Hardwinarno, menjelaskan, dirinya mendapat tugas menangani kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi.

"Mengetahui data serta informasi Jambi dalam keadaan aman dan terkendali, membuat tenang pihak pusat termasuk masyarakat," kata Prof. Sigit.

Kuatnya tim pencegah kebakaran hutan di Jambi, meski berbekal peralatan serba terbatas dan terkendala dana, tidak menyurutkan langkah tim berupaya melepas kepungan asap, akibat kebakaran hutan dan lahan seperti yang terjadi tahun 2015 lalu.

Direktur Pencegahan Karhutla, Ir. Rafles Panjaitan, mengatakan, untuk kebakaran hutan beberapa wilayah di Indonesia, Jambi masih tergolong kecil dibanding Riau, Kalimantan Barat. Bahkan di Nusa Tenggara Timur, lahan puluhan ribu hektar sengaja dibakar, kemudian menunggu hujan turun sehingga lahan tersebut tumbuh rumput muda diambil untuk makanan ternak.

"Sengaja dilakukan karena rumputnya untuk makanan ternak dan memang tidak ada negara lain yang melakukan protes," kata Ir. Rafles Panjaitan.

Menurut Ir. Rafles Panjaitan, terkait fase krisis terjadinya kebakaran hutan, hendaknya menjadi perhatian serius seluruh aparat yang berada dilapangan. Termasuk informasi terkait hotspot yang muncul serta melakukan pemadaman secepat mungkin terhadap api yang menyebabkan kebakaran semakin meluas.

"Juli-Oktober ini, fase krisis yang perlu semua pihak saling membantu mencegah terjadinya bencana kebakaran," kata Ir. Rafles Panjaitan.

Sementara Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis AS, menegaskan, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, 90 persen faktor manusia. Dirinya menegaskan, pola yang dilakukan pihak yang membakar hutan sudah dapat diketahui.

"Polanya sudah kita ketahui dan jika sengaja membakar, akan kita tindak secara hukum," kata Kapolda Jambi.

Semangat tim pemadam api mendapat apresiasi tinggi dari Kapolda, pekerjaan yang mengandung resiko besar dapat dilaksanakan dengan baik, mereka bekerja sepenuh jiwa, tanpa memikirkan dana, bahkan baju standar pemadaman saja masih belum memadai. Ini hendaknya menjadi perhatian untuk tim yang telah siap siaga bekerja tanpa mengenal waktu," ujar Kapolda Jambi.

Rapat penting terkait penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di provinsi Jambi, merupakan rapat penguatan koordinasi untuk mengetahui berbagai kekurangan yang perlu diantisipasi, termasuk kesiapan surat menyurat yang dibutuhkan dalam penanggulan bencana kebakaran. ( Raihan/Roni )

Editor : M Asrori S

Baca Juga: Wagub Apresiasi Upaya Baleg DPR RI

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya