Kabupaten Kerinci:
Bulanan: inflasi -0,39% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,08% (ytd)
Tahunan: inflasi 3,51% (yoy)
Di Kabupaten Kerinci, cabai merah juga penyumbang inflasi terbesar, dengan andil 0,28%. Diikuti tarif kendaraan travel (0,09%), kentang (0,08%), minyak goreng (0,07%) dan jengkol (0,05%).
Baca Juga: Tekan Inflasi, Zola Akan Undang BI
Kendati begitu inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan beras (andil -0,29%), bawang merah (-0,26%), Ikan Serai (-0,22%), tomat (-0,13%) dan Ikan Tongkol/Ikan Ambu-ambu (-0,08%).
Jambi diperkirakan kembali mengalami inflasi, seiring peningkatan konsumsi rumah tangga pada momentum Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Baca Juga: Toko TPID Hadir Dapat Kendalikan Inflasi Pangan
Selain itu disebabkan masih berlanjutnya penyesuaian harga rokok akibat peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT).
Inflasi juga diprediksi terjadi seiring peningkatan permintaan komoditas angkutan udara, karena adanya arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Baca Juga: Inflasi Jadi Parameter Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Daerah
Untuk memitigasi risiko, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi terus bersinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan.
BI Jambi juga melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah Serentak.
“Itu untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi,” ungkap Kepala BI Jambi, Warsono, Jumat (8/3/2024). ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com