KUALATUNGKAL - Jembatan apung yang dibangun awal Januari 2016 hingga kini tak dimanfaatkan warga.
Pasalnya, konstruksi bangunannya terlalu tinggi sehingga kendaraan sulit naik turun jembatan itu.
"Rancangan bangunannya terlalu tinggi, makanya sampai hari ini tak pernah kami gunakan," papar kholil.
Saat ini para penambang perahu masih menggunakan jembatan lama yang terbuat dari kayu sederhana.
"Bagaimana bisa kami gunakan kalau jembatannya terlalu tinggi," keluh Kholil.
Warga berpendapat seharusnya rancangan bangunan disesuaikan dengan pelabuhan yang sudah ada, bukan dirancang di belakang meja tanpa melihat kebutuhannya.
"Kalau dirancang hanya di belakang meja, bangunannya jadi sia-sia karena tak dapat dimanfaatkan," kata Kholil.
Pantauan di lokasi penyeberangan Parit II menuju Desa Sungaigebar, kecamatan Kualabetara, kondisinya masih mulus. Tidak ada penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan.
Begitu juga dengan bangunan jembatan lama yang setahun sebelumnya sudah dibangun juga mengalami kondisi yang sama. Kondisinya tampak rusak di sana sini. Banyak sarana yang hilang.
Baca Juga: Proyek Fisik Sudah Rampung 90 Persen
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com