JP Morgan Optimis Ekonomi Indonesia 2025 Tetap Tangguh di Tengah Stimulus dan Reformasi

JP Morgan Media Briefing 2025

Reporter: Rel | Editor: Admin
JP Morgan Optimis Ekonomi Indonesia 2025 Tetap Tangguh di Tengah Stimulus dan Reformasi
JP Morgan Media Briefing 2025

INFOJAMBI.COM — Prospek ekonomi Indonesia untuk sisa tahun 2025 dinilai tetap menjanjikan oleh JP Morgan Indonesia.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh CEO & Senior Country Officer J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie, optimisme ini didorong oleh kombinasi stimulus fiskal, pelonggaran kebijakan moneter, serta perjanjian dagang strategis yang memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

“Valuasi pasar yang menarik dan kebijakan strategis memberi prospek cerah pada sektor-sektor seperti barang konsumsi, properti, dan perbankan,” ujar Gioshia dalam sebuah forum ekonomi.

Ia juga menyoroti Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang dinilai mampu menjaga keseimbangan antara dorongan pertumbuhan dan disiplin fiskal.

Henry Wibowo, Head of Research & Strategy J.P. Morgan Indonesia, menambahkan, pelonggaran suku bunga oleh Bank Indonesia menjadi sinyal positif bagi pasar. BI telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 5%, dan diperkirakan masih ada ruang untuk tiga kali pemotongan tambahan hingga akhir tahun. 

“Kebijakan moneter yang lebih akomodatif ini berpotensi meredam tekanan terhadap pertumbuhan,” ujarnya.

JP Morgan juga menyoroti dampak positif dari kesepakatan dagang Indonesia-Amerika Serikat yang tercapai pada 16 Juli 2025. Indonesia menjadi negara ASEAN kedua setelah Vietnam yang berhasil menurunkan tarif headline menjadi 19%, jauh lebih rendah dari usulan awal 32%. Kesepakatan ini diyakini akan mengurangi ketidakpastian perdagangan dan membuka peluang arus modal kembali masuk ke pasar saham Indonesia.

Dalam konteks fiskal, pemerintah Indonesia telah menyelesaikan restrukturisasi anggaran senilai US$20 miliar pada semester pertama 2025. Paket stimulus tambahan senilai US$1,5 miliar (IDR24 triliun) telah diumumkan untuk mendorong konsumsi masyarakat, dengan fokus pada bantuan sosial dan subsidi upah. Pertumbuhan pengeluaran fiskal year-on-year (YoY) mulai menunjukkan peningkatan sejak Juni, dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

Sektor-sektor yang diprediksi akan mendapat manfaat langsung dari stimulus ini antara lain barang konsumsi pokok, bahan baku, properti, dan transportasi. Diskon perjalanan domestik juga diperkirakan akan mendorong permintaan di sektor perhotelan.

Sementara itu, RAPBN 2026 menunjukkan arah kebijakan yang lebih progresif. Pemerintah menargetkan pertumbuhan PDB sebesar 5,4% dan peningkatan pendapatan fiskal sebesar 9,8% YoY. Defisit fiskal diperkirakan turun menjadi 2,48% dari PDB, menandakan komitmen terhadap pengelolaan anggaran yang lebih sehat.

Program prioritas seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG) mendapat alokasi sebesar IDR335 triliun, sementara program koperasi desa Merah Putih dialokasikan IDR83 triliun. 

Sektor pendidikan dan kesehatan juga mendapat perhatian khusus, masing-masing dengan kenaikan anggaran sebesar 10% dan 16% YoY.

Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Prabowo menegaskan komitmen terhadap pemberantasan korupsi, reformasi birokrasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. 

Ia juga menekankan pentingnya pertumbuhan inklusif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Secara keseluruhan, J.P. Morgan menilai bahwa kombinasi kebijakan fiskal, moneter, dan perdagangan yang dijalankan pemerintah Indonesia memberikan landasan kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Meskipun tantangan global tetap ada, Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk memperkuat daya saing dan menarik kembali arus investasi asing. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya