Said Didu baru berulang tahun ke-61 tanggal 1 Mei. Maka saat pertemuan, ulang tahunnya itu kita rayakan secara kecil-kecilan. Kebetulan saya membawa Barongko dari Jakarta, kue pisang khas Bugis Makassar, kue kesukaan Said Didu.
Ini ada ceritanya tersendiri. Barongko yang saya bawa adalah kiriman Husain Abdullah. Untuk oleh-oleh untuk putri dan menantu, Jack Omar, bule Australia yang pelan- pelan mulai saya kenalkan budaya leluhur mertuanya.
Baca Juga: Dewan Kehormatan PWI Ingatkan Pentingnya Kompetensi dan Penaatan Kode Etik Wartawan
Uceng, panggilan akrab Husain Abdullah, kebetulan mengirimi saya banyak, dua boks. Maka satu boks Barongko itulah yang saya suguhkan pada pertemuan.
Barongko ini boleh dibilang kue perjuangan. Tembus benua Audtralia. Saya membawa terbang Barongko 7 jam Jakarta -Melbourne. Berhasil melewati pemeriksaan petugas Custom Australia. Apa ini ? "Eid Cake" (kue lebaran)" jawab saya. Petugasnya manggut- manggut seperti mafhum dan karenanya tidak memeriksa lagi bungkusan Barongko.
Baca Juga: DK PWI Kecam Pelecehan Kredibilitas Wartawan dan Media Pers
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com