Jungle Tracking di Kawasan Percandian Muaro Jambi Mengasyikan

| Editor: Muhammad Asrori
Jungle Tracking di Kawasan Percandian Muaro Jambi Mengasyikan
Komplek percadian Muaro Jambi



MUAROJAMBI - Pj.Sekda Provinsi Jambi, Drs H Erwan Malik, MM, mengatakan, saat dirinya melakukan jelajah hutan dengan berjalan kaki (Jungle Tracking) di kawasan komplek Percandian Muaro Jambi, sangat mengasyikkan, Sabtu (13/5).

Objek wisata jungle tracking di kawasan Percandian Muaro Jambi, kata Erwan Malik, belum banyak diketahui masyarakat luas. Perlu mendapat perhatian dan upaya promosi lebih serius lagi, agar masyarakat Indonesia khususnya, bahkan masyarakat dunia pun diharapkan bisa berkunjung dan menikmati indahnya alam di kawasan candi Muaro Jambi.

Selain meningkatkan upaya promosi, menurut Sekda, penataan kawasan juga perlu ditingkatkan, dengan tetap mempertahankan keaslian dan keasrian alam, karena alamnya begitu indah.

Jungel Tracking menempuh rute, start dengan berjalan kaki menyusuri kebun warga dan hutan di Desa Danau Lamo, menyisir pinggiran sungai dan jembatan kayu, dilanjutkan naik perahu di Kanal Kuno Sungai Medak. Kemudian jalan kaki lagi, menuju kawasan Candi Koto Mahligai.

Di Kawasan Candi Mahligai, Erwan Malik beserta sejumlah pejabat Kabupaten Muaro Jambi, istirahat di tengah ancient garden (kebun kuno), sambil menikmati makan dan minum tradisional, juga disediakan madu hutan yang diambil langsung dari sarang lebah, sambil diiringi music, tarian tradisional warga setempat.

Usai beristirahat, perjalanan dilanjutkan naik perahu menyusuri Kanal Kuno menuju  ke Candi Kedaton, dan finish di Kawasan Candi Kedaton.

“Kita akui ini kurang promosi, perlu promosi dan dikemas lebih baik lagi, sehingga bisa menjadi industri pariwisata. Alamnya harus dilestarikan, karena alam disini sangat alamiahi,” sambung Sekda.

Bentuk dukungan Pemprov Jambi dan Pemkab Muaro Jambi untuk mengembangkan objek wisata dikawasan Candi Muari Jambi, terus dilakukan berkoordinasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jambi.



“Saya yakin dari tahun ke tahun kawasan cagar budaya Kawasan Percandian Muaro Jambi ini akan berkembang. Harapan saya kepada warga masyarakat di sekitar kawasan candi ini, mari kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga siapapun yang berkunjung  merasa nyaman dan aman. Ini yang paling pokok,” pungkas Sekda.

Pj.Bupati Muaro Jambi, Kailani, SH, M.Hum mengatakan, obyek wisata jungle tracking merupakan wisata yang sangat sensasional dan alamiah serta memiliki nilai jual, dan objek wisata ini tidak mudah ditemukan di tempat-tempat wisata yang lain.

“Saya rasa ini yang perlu kita angkat untuk kita jadikan obyek yang dijual dan punya pangsa pariwisata yang tersendiri. Kemampuan untuk menjual daya saing inilah yang perlu kita kerjasama dan berkolaborasi dengan semua unsur pemangku kepentingan,” kata Kailani.

Kailai menambahkan, untuk SDM masyarakat lokal nantinya akan menjadi pemandu wisata (guide) khususnya dalam jungle tracking sepertinya sudah cukup bagus dan terlatih.

“Mereka sudah banyak yang mengikuti berbagai pelatihan, untukjadi guide maupun pelaku industri-industri kecil dan sebagainya.

Jungel Tracking Kanal Kuno Desa Danau Lamo kali ini, diikuti Kapolres Muaro Jambi, Asisten III Sekda Provinsi Jambi, para Kepala OPD, Komunitas Mahligai Budaya, para pimpinan dari Hotel Oduo Weston Jambi, dan lainnya.  (infojambi.com)

Laporan : Dedy-Mustar ll Editor : M Asrori    

Baca Juga: Erwan Malik, Himbau Masyarakat Pro Aktif Deteksi Dini Kanker

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya