Laporan Bambang Subagio
ambon-1.jpg" alt="" width="865" height="450" />
INFOJAMBI.COM - Walikota Ambòn, Richard Louhenapessy, meminta jurnalis DPR untuk bersama-sama mendorong dan mengkampanyekan Ambon, sebagai kota yang layak menyandang gelar sebagai kota musik dunia (KMD).
“Kami berupaya menjustifikasi Kota Ambon ini, menjadi Kota Musik Dunia ke 18. Karenanya, dukungan para wartawan sangat membantu upaya kami,” ujarnya sinergi DPR RI, Pemerintah RI, Pemkot Ambon dan Wartawan Parlemen menyukseskan Ambon sebagai Kota Musik Dunia (KMD) di Ambon, Sabtu (17/3).
Richard pun meyakinkan, kalau bakat musik dan nyanyi yang dimiliki masyarakat Ambon, sudah tidak diragukan lagi. Selain bakat dari lahir, polesan lewat latihan dan pembinaan terus dilakukan.
“Ambon mulai didorong untuk betul-betul menjadi kota kreatif yang ketiga, setelah Bandung dengan basis industri desainnya, Pekalongan dengan batiknya, maka Ambon kota kreatif dengan musik sebagai ikonnya,” katanya.
Apalagi, sejalan dengan kebutuhan globalisasi dan obsesi Bekraf menjadikan musik sebagai ekonomi kreatif, maka Ambon pun didorong untuk sukses menjadi kota kreatif ketiga, setelah Bandung yang dasarnya desain, Pekalongan dengan batiknya.
“Maka Ambon, disiapkan Bekraf sebagai kota musik sebagai ikonnya. Dan saya berharap, 2018 ini Unesco bisa mengakui Ambon sebagai KMD,” harapnya.
Sebagai salah satu persyaratan yang ditetapkan Unesco, untuk menjadi KMD, sejumlah infrastruktur seperti gedung pertunjukan musik etnik di IAIN Ambon dan studio rekaman musik bertaraf Internasional di Universitas Pattimura yang dibangun oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) juga diresmikan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo, Sabtu (17/3).
Sementara Deputi V Bekraf, Ari Juliano Gema, menyatakan, seteleh dideklarasikan tahun 2016 untuk menjadi City of music, diperlukan persyaratan sesuai yang ditetapkan Unesco untuk menjadi KMD.
Pertama, SDM yg kompeten dan pendidikan formal. Kedua infrastruktur yang memadai seperti pusat dokunentasi music, karena selama ini belum ada di Indonesia dan iven pertunjukan musik yang harus dibenahi. Ketiga adalah regulasi.
Dalam kesempatan sama, Asisten Deputi Kemenpar, Hariyanto, menyatakan pihaknya siap mendukung all out promosi dan publikasi Ambon, sebagai kota musik ke 18 dunia, secara nasional dan Internasional.
Editor : M Asrori S
Baca Juga: Seafood Ambon dan Si Manis Asam Bernama Colo-Colo
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com