Disaat Muslim dunia bersuka cita menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, sebanyak 17 Juta warga negara Yaman mengalami kelaparan semenjak konflik yang melanda negara Timur Tengah tersebut di mulai tahun 2014 silam.
Negara Islam yang berpenduduk kurang lebih 27 juta jiwa ini sampai sekarang belum bisa menyelesaikan konflik politik di negara tersebut. Akibatnya perekonomian negara yang dulunya termasuk negara penghasil minyak yang cukup banyak ini menjadi hancur dan berdampak terhadap persediaan makanan.
Perserikatan Bangsa Bangsa bahkan menggambarkan situasi di negara tersebut sebagai krisis kemanusiaan yang paling parah di dunia. Perang internal di negara yang berbatasan dengan Arab Saudi ini membuat akses kendaraan susah sehingga makanan pun sulit untuk didapat warga.
UNICEF juga melaporkan bahwa setiap 10 menit satu orang balita Yaman meninggal karena kekurangan gizi. Tak hanya itu, penderitaan warga Yaman juga ditambah dengan wabah kolera yang sudah melanda 29,000 orang.
" Ramadhan datang, namun warga mengalamai penderitaan yang hebat seperti gaji yang tak dibayar, tidak ada listrik, air dan akses dikarenakan perang ini, " jelas Sadeq Al Saeedi, salah seorang pekerja sosial, seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (29/05).
Konflik agama yang kompleks ini menyebabkan penderitaan warga Yaman berlanjut.
Laporan: Lery Ridha Daulay
Baca Juga: Publik Figur Dunia Juga Ikut Memberi Ucapan Selamat Berpuasa
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com