Editor: Rahmad
INFOJAMBI.COM - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi merilis hasil evaluasi risiko kasus Corona dari periode 17 hingga 23 Mei 2021.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah menjelaskan kondisi terkini perkembangan kasus Covid-19 di Jambi, bukanlah disebabkan aktivitas dari mudik lebaran Idulfitri 1442 H/2021.
Melainkan dari proses tracing dan tracking yang lebih masif dilakukan ke pasien terkonfirmasi Covid-19.
"Tidak, hasil testing dan tracking yang kontak erat lebih banyak. 1 positif bisa ditracking samapi 15 orang, disni kita (banyak) temukan yang positif," sebut Johansyah, Rabu (26/5/2021).
Disebutkan Johansyah Provinsi Jambi masih berada di zona oranye di Indoensia. Dari 11 kabupaten/kota di wilayah tersebut menempatkan Kota Jambi dan Tanjab Barat sebagai wilayah dengan resiko penularan tinggi atau zona merah.
Kemudian, ada enam daerah dengan resiko penularan sedang atau zona oranye, yaitu Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjab Timur, dan Kota Sungai Penuh.
Tiga daerahnya lainnya yakni Kerinci, Bungo, dan Sarolangun, berada di resiko penularan rendah atau zona kuning.
"Ini (zona merah) berlaku seminggu kedepan," katanya.
Satgas meminta masyarakat untuk terus menjalani protokol kesehatan, terutama lansia yang memiliki komorbid untuk lebih waspada penularan dengan tidak bepergian.
Penerapan protokol kesehatan demi mencegah lonjakan, untuk kebaikan bersama supaya kasus positif harian tidak bertambah banyak lagi.
Dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Kami imbau masyarakat untuk tetap semangat, jangan bosan ataupun lengah melakukan disiplin protokol kesehatan yang ketat," ucap Johansyah.
Baca Juga: Gubernur Tinjau Peningkatan Kualitas Jalan Pemukiman Kumuh
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com