Laporan Mursyid Sonsang dari Turki
Bursa merupakan kota modern dengan jalan jalan yang lebar dan mulus serta gedung perkantoran dan perumahan yang hampir semuanya bertingkat.
Baca Juga: Resolusi 2023 : Pejanji Politik dan Bayazid I
Kecendrungan untuk membangun gedung bertingkat telah dimulai sejak 30 tahun lalu, untuk mengantisipasi ketersediaan lahan di masa depan.
Ketika Ipar saya Isa mengatakan ada perkampungan tua Ottoman di Bursa, penasaran saya memuncak. Katanya perkampungan tersebut berumur sekitar 7 abad, terletak di Daerah Cumalikizik di pinggiran Kota Bursa. Seperti apakah gerangan kampung tradisional nenek moyang Turki yang pernah berkuasa selama 7 Abad lebih itu.
Baca Juga: Cay Evi, Ngeteh Kebiasaan Warga Bursa, Turki.
Berbicara tentang Kesultanan Ottoman atau Kekhalifahan Ustmani hasrat saya sangat kuat untuk menguji literatur yang saya baca dan film film yang pernah saya tonton. Plus tentu saja cerita-cerita orang di Indonesia.
Isa membawa kami ke sana di tengah cuaca dingin berkisar 3 derajat. Desa tersebut terletak di pinggang bukit. Jalan mendaki dan melingkar di kiri kanan terdapat pohon yang daunnya berguguran.
Baca Juga: Osman Ghazi VS Mustafa Kemal Atatur
Berbeda dengan lokasi lain, disini tidak kesulitan mencari parkir di pinggir jalan atau di pekarangan rumah warga. Parkir gratis, tidak ada preman yang memalak uang parkir.
Sepertinya orang Turki telah sadar wisata alias mereka tahu memperlakukan wisatawan dengan baik, setidaknya menyangkut pungutan-pungutan liar.
Memasuki desa ini terasa sekali zaman lampau, jalannya terbuat dari batu gunung yan disusun dengan rapi. Karena berada di perbukitan dan dekat dengan sumber air, penataan jalan dibuat cukup unik yaitu cekung di bagian tengah sehingga air bisa mengalir di tengah jalan.
Umumnya rumah warga terbuat dari susunan batu yang sangat kokoh, pondasi dan dindingnya. Berlantai dua atau lebih, namun lantai satu digunakan sebagai gudang atau tempat bekerja. Lantai dua lah yabg dipakai sebagian ruangan keluarga. Sebagian kecil rumah tersebut direstorasi persis sama dengan model aslinya.
Beberapa rumah memiliki gerbang kayu yang lebar dan elegan. Isa bilang, gerbang tersebut adalah pintu masuk kereta kuda yang dipakai orang orang kaya zaman lampau.
Bagi yang suka shopping, ada pasar kecil yang memajang souvenir seperti baju dan kaos kaki rajutan penduduk lokal, atau gelas keramik kecil untuk minum teh.
Oh ya, ada gang sempit yang hanya bisa dilalui satu orang, terselip diantara rumah-rumah batu tersebut. Jalan jin, istilah orang disini. Konon merupakan salah satu spot yang terkenal di kampung Ottoman ini.
Untuk melestarikan perkampungan Ottoman ini, pemerintah Turki sudah mendaftarkan ke UNESCO. Pada tahun 2014 Unesco sudah menetapkannya sebagai warisan dunia.*****
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com