Penulis : Andra Rawas | Editor : Redaksi
Baca Juga: Evaluasi Fisik Personil, Polres Tanjabbar Rutin Gelar Kesjas
INFOJAMBI.COM - Kapolda Jambi, Irjen Pol Albertus Rahmad Wibowo, bersama Wakil Gubernur Jambi H Abdullah Sani, serta forkopimda Provinsi Jambi mengikuti launching Asap Digital Nasional secara virtual, di Aula Lantai 4 Markas Polda Jambi, Rabu (15/9/2021).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam arahannya menyatakan, Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian (ASAP) Digital Nasional ini untuk mempercepat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca Juga: Oh... Yodi Menjambret Karena Malu Sama Mertua
Sigit mengungkapkan, ASAP Digital Nasional ini bakal berintegrasi dengan aplikasi penanganan karhutla yang dimiliki Kementerian-Lembaga (K/L), BUMN dan polda jajaran, sehingga dapat mempercepat pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.
"Baru saja kami sama-sama melaksanakan launching aplikasi ASAP Digital Nasional. Aplikasi ini menggabungkan seluruh potensi yang ada di kementerian dan BUMN untuk disatukan menjadi satu sistem pengawasan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan karhutla secara lebih cepat," kata Sigit dalam jumpa pers, di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Pemprov Jambi Ingin Tingkatkan Sinergi dengan Kepolisian
Diketahui, selama tahun 2021 terjadi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia seluas 105.791 hektar, dengan titik api sebanyak 800 titik. Presiden Joko Widodo juga memberikan perhatian khusus terhadap dampak dari kerusakan yang disebabkan oleh karhutla.
Mantan Kapolda Banten ini berharap bisa mengetahui dan melihat secara cepat atau real time titik api. Dengan begitu pencegahan dan penanganan dapat segera dilakukan oleh petugas untuk segera melakukan pemadaman.
"Kami langsung teruskan kepada anggota terdekat yang kemudian melakukan pergerakan secara cepat untuk datang ke titik tersebut dan melakukan pemadaman," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Selain mempercepat penanganan dan pencegahan karhutla, Sigit menyebutkan, aplikasi ASAP ini juga untuk mempermudah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Di sisi lain, Sigit menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder terkait yang ikut membantu terkait dengan pembentukan aplikasi ASAP Digital Nasional.
"Harapan kami dengan adanya aplikasi ini upaya mencegah kebakaran hutan bisa cepat. Dengan aplikasi ini kami bisa melakukan langkah-langkah untuk penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku. Terima kasih kepada seluruh stakeholder yang tergabung bisa memperkuat upaya pencegahan kebakaran hutan," papar Sigit.
ASAP Digital Nasional menyempurnakan dan mengintegrasikan berbagai aplikasi yang telah ada sebelumnya di beberapa daerah, antara lain Lembuswana Kalimantan Timur, Hanyaken Musuh Kalimantan Tengah, Bekantan Kalimantan Selatan, Lancang Kuning Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Utara, Songket Sumatera Selatan, ASAP Digital Jambi, Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Satelit LAPAN.
Teknologi ASAP Digital Nasional tahap pertama sudah terpasang 28 titik CCTV di 10 polda rawan karhutla, yaitu Jambi, Sumsel, Aceh, Sumut, Riau, Kalsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kaltara.
Untuk tahap kedua pada bulan Desember 2021, rencananya dipasang kembali 40 titik CCTV pada 10 polda yang sudah terpasang CCTV sebelumnya, ditambah tiga polda rawan karhutla lainnya, yaitu Kepri, Sultra, dan Papua.
ASAP Digital Nasional memiliki berbagai keunggulan, yaitu CCTV Live Auto Monitoring, dimana kamera CCTV yang terpasang memiliki kemampuan High Definiton dan mampu memantau 360 derajat dengan jangkauan 4 km dan cakupan radius 8 km, serta dapat menjangkau lahan seluas 5.026 hektar.
Manual zoom sebanyak 40x dan bisa memutar rekaman dalam dua bulan terakhir, sensor yang bisa menampilkan suhu udara, kualitas, dan kelembaban udara, data titik api yang update setiap 5 menit menyesuaikan data update satelit LAPAN, data prakiraan cuaca, data informasi terkait peta lahan perusahaan, sumber air, dan batas desa dan posisi pergerakan personel untuk mengetahui posisi petugas yang terdekat dari titik api. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com