Penulis : Tim Liputan || Editor : Redaksi
INFOJAMBI.COM - Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman Shantyabudi mengungkapkan, kasus covid-19 meningkat karena longgarnya pengawasan pasca Idul Fitri 1440 H.
Upaya memutus rantai covid-19 dengan mendirikan posko perbatasan jadi tidak efektif.
Hal itu diungkapkan Kapolda saat rapat evaluasi penanganan covid-19, di Kantor Gubernur Jambi, Jum'at (7/8/2020).
Menurut Kapolda, untuk internal masyarakat Jambi tidak ada peningkatan signifikan. Namun pergerakan orang dan barang memingkat.
“Kita terlalu euforia melihat Jambi relatif aman dari covid-19. Apalagi ada new normal, padahal itu baru sosialisasi dari pemerintah pusat untuk daerah yang dinyatakan siap melakukannya,” tandas Kapolda.
Sementara itu, Danrem 042/Garuda Putih, Brigjen TNI M Zulkifli minta pemerintah daerah terus mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat soal protokol kesehatan covid-19.
"Kunci utama penanganan covid-19 masyarakat harus benar-benar melaksanakan protokol kesehatan. Patuhi social dan physical distancing, pakai masker secara benar dan rajin mencucui tangan," kata Danrem.
Danrem mengimbau sekolah-sekolah yang masih melaksanakan tatap muka segera melakukan pembelajaran jarak jauh. Melihat kondisi saat ini, lonjakan pasien positif covid-19 mencapai 30 persen.
Danrem menegaskan, untuk mengendalikan penyebaran covid-19, harus mengendalikan mobilitas masyarakat yang masuk dan keluar Provinsi Jambi.
"Meningkatnya kasus positif covid-19 secara signifikan beberapa waktu terakhir akibat mobilitas dari daerah lain. Kita harus membatasi perjalanan dinas ke daerah-daerah rawan covid-19, seperti Jakarta dan Bandung,” pungkas Zulkifli. ***
Baca Juga: Evaluasi Fisik Personil, Polres Tanjabbar Rutin Gelar Kesjas
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com