“Selesainya pelaksanaan forum ini diharapkan antara SKK Migas dan KKKS memiliki arah gerak yang sama, dalam kapal yang sama, meningkatkan produktivitas dan efisiensi mencapai target 2023, agar yang telah disepakati dalam WP&B beserta komitmen investasinya dapat direalisasikan,” ujar Dwi.
Dwi menyampaikan, tahun 2023, nilai investasi ditargetkan US$ 15.5 milyar atau meningkat 26% dari tahun 2022, dan lebih tinggi dari pertumbuhan investasi global sekitar 6.5%. Target investasi 2023 sekaligus yang tertinggi sejak 2016.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Kenaikan investasi tersebut bukti nyata perubahan telah ada, untuk membawa kembali kebangkitan industri hulu migas mencapai milestone baru, dengan produksi minyak dan gas terbesar sepanjang masa di tahun 2030.
Peningkatan investasi ini salah satunya ditunjang dari peningkatan investasi eksplorasi, setelah lebih dari 7 tahun berada di bawah US$ 1 miliar, pada tahun 2023 sebesar US$ 1.7 miliar atau meningkat 112% dari investasi tahun 2022.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
“Keberhasilan menemukan cadangan migas yang baru adalah pondasi untuk keberlanjutan industri hulu migas di masa mendatang,” imbuh Dwi.
Menteri ESDM menyampaikan, dinamika politik global masih belum ada kepastian. Konflik Ukraina dan Rusia memiliki kecenderungan tensi meninggi. Pemberlakuan price CAP juga berpotensi menyebabkan berkurangnya pasokan minyak, gas dan energi lainnya, termasuk ketidakseimbangan pasokan pangan.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Arifn Tasrif menyampaikan, kondisi di Indonesia yang dialami adalah terjadinya GAP pasokan pada energi minyak yang lebih rendah dibandingkan konsumsi.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com
-1.jpeg?width=336&height=188)
