Kebakaran Gambut Mengkhawatirkan, Sekat Kanal Sangat Penting

| Editor: Doddi Irawan
Kebakaran Gambut Mengkhawatirkan, Sekat Kanal Sangat Penting

brg.jpg" alt="" width="865" height="450" />

KOTAJAMBI — Pj Sekda Provinsi Jambi, Drs H Erwan Malik MM berharap semua pihak mendukung restorasi (pemulihan) lahan gambut. Salah satu upaya yang ditempuh adalah membuat canal blocking (sekat kanal) di lahan gambut, agar lahan gambut tetap basah, sehingga tidak mudah terbakar.

Hal tersebut disampaikan Erwan saat membuka Sosialisasi Restorasi Gambut, di salah satu hotel di Kota Jambi, Rabu (21/6) sore.

"Kerusakan lahan gambut, pada kawasan hutan lindung maupun budidaya, dapat kita kategorikan pada kondisi mengkhawatirkan. Semua pihak harus berupaya mengatasi kerusakan gambut. Kebijakan restorasi harus didukung semua pihak," ujar Erwan.

Erwan menjelaskan, Provinsi Jambi memiliki lahan gambut sekitar 700 ribu hektar, dengan target luasan lahan gambut yang akan direstorasi mencapai 151.662 hektar, terdiri dari kawasan hutan lindung 25.880 hektar, lahan gambut pada kawasan budidaya berizin 99.774 hektar, serta lahan gambut pada kawasan budidaya tidak berizin 26.008 hektar.

"Intinya pembasahan lahan gambut dan dibuat sekat-sekat kanal agar lahan tidak kering supaya tidak mudah terbakar," kata Erwan.

Dikatakan, lahan gambut saat memasuki musim kemarau atau kering, sangat mudah terbakar, yang akan menghasilkan polusi udara sangat buruk bagi kehidupan manusia dewasa, terlebih anak-anak dan balita. Untuk menghindari hal itu, pemerintah bekerjasama dengan semua pihak ikut menjaga lingkungan, bahkan butuh aksi tanggap atas titik api guna mencegah kebakaran lebih luas.

Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) RI, Nazir Foead, menjelaskan, Jambi menjadi salah satu prioritas pelaksanaan restorasi gambut di tujuh provinsi. Restorasi perlu berjalan atas dasar antisipasi dampak sosial, ekonomi, lingkungan yang tidak diinginkan masyarakat.

Nazir menyatakan, upaya restorasi gambut memerlukan kerjasama dan dukungan banyak pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, akademisi, kelembagaan adat, kelompok masyarakat sipil dan masyarakat keseluruhan.

Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur merupakan lahan gambut yang menjadi fokus restorasi lahan gambut, dengan harapan Provinsi Jambi terbebas dari kebakaran lahan gambut yang berdampak buruk bagi kesehatan dan kehidupan masyarakat.

"Portugal saat ini kebakaran hutan, sampai tadi pagi 65 korban jiwa, hutan yang terbakar ada dekat jalan raya, saat warga melarikan diri terperangkap dalam mobil, sedangkan kebakaran disinyalir terjadi karena kekeringan dan hutannya merupakan hutan utuh, bukan hutan tanaman," jelas Nazir.

Kekhawatiran terjadinya kebakaran menjadi perhatian bersama peserta sosialisasi, untuk mengambil langkah antisipasi agar lahan gambut tidak terbakar. (infojambi.com)

Penulis : Raihan / Yudi

 

Baca Juga: Hutan Rawa Gambut Menuju Proses Kemusnahan

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya