INFOJAMBI.COM - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas) saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta ENI Indonesia, terkait rencana survey seismic 3D, dengan rencana biaya US$ 70 juta, atau setara Rp.1,1 triliun (kurs US$ = Rp 15.800).
Kegiatan survei tersebut bersumber dari pengalihan sisa nilai komitmen pasti Wilayah Kerja Arguni I & Wilayah Kerja West Timor ke wilayah terbuka.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Pelaksanaan survey seismic 3D merupakan langkah nyata pemerintah dan SKK Migas, untuk terus melakukan upaya menemukan cadangan migas dan meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi, di dalam wilayah kerja maupun wilayah terbuka.
Tujuannya, menemukan potensi cadangan-cadangan minyak dan gas baru. Hal ini untuk mendukung keberlanjutan industri hulu migas, yang peranannya semakin dibutuhkan di era transisi energi, serta sebagai upaya mendukung upaya peningkatan produksi migas nasional, sebagaimana ditetapkan dalam long term plan (LTP).
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Pasca keputusan pemerintah yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai, Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas menggelar kick of meeting dengan Ditjen Migas Kementerian ESDM, Pusdatin Kementerian ESDM dan kontraktor pelaksana ENI Indonesia di Jakarta akhir Mei lalu.
Kegiatan tersebut menjadi momentum dimulainya pelaksanaan survei seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai. Koordinasi dengan para pemangku kepentingan menjadi hal yang harus dituntaskan.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Tantangan yang akan dihadapi dalam survei seismik ini tergolong kompleks, meliputi aspek operasional, seperti area survei yang sangat luas, kedalaman laut yang bervariasi, gelombang laut pada laut dalam serta tantangan aspek sosial dikarenakan area survei ini mencakup area nelayan.
Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas, Asnidar, menyampaikan apresiasi dan dukungan pada rencana pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka menggunakan nilai sisa komitmen pasti pada Wilayah Kerja Arguni I.
“Kegiatan survei ini diharapkan dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan melahirkan calon wilayah kerja baru, serta diikuti investasi lanjut calon wilayah kerja melalui joint study atau regular tender,” ujar Asnidar, di Jakarta, Kamis (6/62024).
Kepala Perwakilan Kalimantan-Sulawesi SKK Migas, Azhari Idris, menyampaikan dukungan SKK Migas Perwakilan Kalimantan - Sulawesi terhadap rencana survei seismic tersebut.
“Kami dan kontraktor akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan para stakeholders pemerintah dan masyarakat nelayan, terutama menyangkut aspek non-technical, melakukan komunikasi dan pemetaan isu-isu sosial di area survei, untuk memastikan kegiatan pemerintah dalam usaha mencari sumber cadangan migas yang baru berjalan dengan baik,” terang Azhari.
Terkait survey seismic di wilayah terbuka di Cekungan Kutai, Koordinator Pengawasan Eksplorasi Migas, Direktorat Jenderal MIGAS Kementerian ESDM, Yulianto menyampaikan, pemerintah senantiasa mendukung kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka dan akan selalu bersinergi dengan SKK Migas maupun kontraktor untuk mendapatkan kandidat area potensial menjadi calon wilayah kerja.
“Kami berharap pelaksanakan seismic 3D ini sukses dan mendapatkan hasil sesuai target, kontraktor agar berkoordinasi setiap saat dengan SKK Migas, MIGAS dan stakeholders lainnya,” imbuhnya. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com