Kemenkes Siapkan Anggaran 30 Triliun untuk Bangun Rumah Sakit Madya

Ratusan rumah sakit madya akan dibangun di kabupaten dan kota di Indonesia. Rumah sakit madya itu akan dibangun oleh Kementerian Kesehatan RI.

Reporter: NST | Editor: Doddi Irawan
Kemenkes Siapkan Anggaran 30 Triliun untuk Bangun Rumah Sakit Madya
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Azhar Jaya, meninjau kondisi RSUD Raden Mattaher, Jambi | nst

KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Ratusan rumah sakit madya akan dibangun di kabupaten dan kota di Indonesia. Rumah sakit madya itu akan dibangun oleh Kementerian Kesehatan RI.

Selain itu juga akan dibangun sejumlah rumah sakit utama di 34 provinsi, termasuk Provinsi Jambi. Pembangunannya segera dilaksanakan, karena anggarannya sudah disiapkan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Zumi Zola Ngamuk Dinihari Tadi

“Yang jadi masalah adalah sumber daya manusianya,” kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Azhar Jaya.

Azhar mengungkapkan, untuk pembangunan ratusan rumah sakit madya dan utama itu Kementerian Kesehatan menyiapkan anggaran sekitar 30 triliun rupiah.

Baca Juga: Legislator Senayan Sesalkan Tindakan Gubernur Jambi

Anggaran itu untuk membangun rumah sakit madya di 514 kabupaten/kota, dan rumah sakit utama di 34 provinsi.

Untuk meningkatkan SDM, kemenkes menyiapkan beasiswa. Para dokter disekolahkan. Tinggal sekolah saja.

Baca Juga: Zola : Saya Tidak Rela. Ini Urusan Nyawa !!!

“Masalahnya, mencari dokter untuk sekolah itu yang susah. Lagi pula tempatnya terbatas,” ujar Azhar.

Kemenkes saat ini bekerja sama dengan kementerian pendidikan dan universitas swasta. Setiap pemerintah daerah bisa menyekolahkan tenaga medisnya dengan kompetensi sesuai permintaan kemenkes.

Azhar menilai, SDM di RSUD Raden Mattaher, Jambi, sudah cukup lengkap. Kemenkes tinggal drop alat saja.

Kemenkes rencananya akan drop alat ke RSUD Raden Mattaher. Nilainya sekitar 120 miliar rupiah.

Kedepan kemenkes akan dibantu alat lagi, terutama untuk kesehatan ibu dan anak. RSUD Raden Mattaher nanti bisa menangani bayi prematur.

“Kalau dulu, mohon maaf, jika ada bayi prematur di bawah 1500, karena alat tidak lengkap pasti meninggal dunia. Sekarang kami akan lengkapi peralatan RSUD Raden Mattaher untuk menangani bayi prematur 1500 sampai 2000,” jelas Azhar.

Azhar menyebut, rumah sakit bukan tempat meningkatkan manajemen, tapi tempat tenaga fungsional, dari perawat hingga dokter.

Untuk sebuah rumah sakit, jika komposisi tenaga fungsional, dokter, dan perawatnya berimbang dengan tenaga manajemen, berarti rumah sakit itu tidak sehat.

“Saya sudah bilang pada Direktur RSUD Raden Mattaher, mau tidak mau, harus mengulangi tenaga manajerial, menambah tenaga fungsional, supaya masyarakat lebih banyak tertangani,” jelas Azhar. ***

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya