Gubernur Jambi, Al Haris, mengatakan, Sungai Batanghari yang terbentang sejauh 800 kilometer dan terpanjang di Pulau Sumatera, banyak meninggalkan jejak sejarah sebagai saksi peradaban manusia.
Berdasarkan catatan sejarah, sekitar abad 7 hingga 12, banyak pedagang dari Persia, Arab, India, Cina dan beberapa negara lainnya menjadikan Sungai Batanghari sebagai jalur utama perniagaan.
Baca Juga: Kapolda Jambi Pantau Debit Air Sungai Batanghari
Amat banyak peninggalan fisik maupun nonfisik di kawasan sepanjang DAS Batanghari, yang menunjukkan adanya peradaban budaya masyarakat akuatik pada masa lampau, seperti candi, area pemukiman, kesenian, perahu, arsitektur bangunan dan lainnya.
DAS Batanghari saksi bisu perjalanan sejarah budaya Jambi dan Sumatera Barat. Jangan heran bila tradisi budaya kedua daerah provinsi tersebut banyak mempunyai kemiripan.
Baca Juga: Kapolda Jambi Cek Ketinggian Air Sungai Batanghari
Wilayah yang terlibat dalam Kenduri Swarnabhumi meliputi Dharmasraya, Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Sungai Penuh, dan Kerinci.
Seperti slogan yang digunakan, Cintai Budaya Kita Lestarikan Sungai, Cintai Sungai Kita Lestarikan Budaya, selama pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi banyak kegiatan yang mendukung penyebarluasan informasi budaya di sepanjang DAS Batanghari.
Baca Juga: Kembalikan Ekosistem Sungai, Pemprov Jambi Canangkan Gerakan Sungai Batanghari Bersih
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com