KOTAJAMBI — Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II/A Jambi, Rabu (1/3) malam, membuat heboh warga Jambi. Malam itu, sekitar pukul 20.00 WIB, juga terjadi aksi pembakaran oleh sejumlah napi.
Keributan berawal dari tidak terimanya para napi terhadap razia yang dilakukan pihak Kanwil Kemenkumham Provinsi Jambi. Razia di-back up oleh anggota Polresta dan Polda Jambi.
Selain soal razia, juga akumulasi dari berbagai persoalan di lingkungan lapas selama ini, seperti kebijakan ketatnya pengiriman makanan dan bezuk oleh keluarga napi.
Paling rawannya, terjadi over kapasitas lapas. Di Lapas Jambi ini sebenarnya hanya mampu menampung 400 orang napi. Sementara jumlah napi yang ada saat ini mencapai 1.754 orang.
Meski ditolak para napi, razia tetap dilaksanakan, dipimpin oleh Kakanwil Kemenkumham Provinsi Jambi, Bambang Palasara. Kerusuhan dimulai dari blok napi kasus narkotika.
Saat razia baru akan dilaksanakan, keributan sudah terjadi. Awalnya hanya ada beberapa lemparan, tapi kemudian berkembang menjadi pembakaran beberapa fasilitas lapas, diantaranya gedung koperasi, ruang tunggu dan aula.
Melihat situasi semakin mencekam, sekitar 85 napi wanita dievakuasi ke lapas milik Kantor Imigrasi Jambi. Mereka diangkut menggunakan truk kepolisian, satu jam setelah keributan bermula.
Akibat kerusuhan ini, bebarapa orang jadi korban. Mereka adalah Beny Akbar (napi), Deden M Walet (napi), Ramadan alias Madan (napi), Fendi Arifin (napi), Rudi Setiawan (napi), Andi Saputra Wijaya (napi), Melky (pegawai lapas), Ipda Zulkifli (Danton Sabhara Polda Jambi), Bripda Bambang (Ba Sat Sabhara Polresta Jambi dan Bripda Alfajri Saputra (Ba Sabhara Polda Jambi).
Selang beberapa jam, api berhasil dipadamkan menggunakan delapan unit mobil pemadam kebakaran dan dua unit mobil tangki PDAM, Pengamanan melibatkan personil gabungan Polda Jambi, Polresta Jambi, Sat Brimobda Jambi, Korem 042/Gapu dan Batalyon 142/KJ Jambi.
Tengah malam itu juga langsung dilakukan pertemuan dengan 20 orang napi dan Kepala Lapas Jambi. Hadir juga Kakanwil Kemenkumham Bambang Palasara, Kapolda Jambi Brigjen Yazid Fanani, Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Refrizal, Plt Sekda Provinsi Jambi Erwan Malik, Kapolresta Jambi Kombes Bernard Sibarani dan Walikota Jambi Syarif Fasha.
Dalam dialog, perwakilan napi menuntut agar Kepala Lapas Jambi, Djarot, dicopot, pegawai lapas tidak lagi mempersulit urusan para napi, harga-harga kebutuhan yang dijual di dalam lapas sangat tinggi sehingga memberatkan napi, serta menolak dilaksanakan razia malam hari.
Menjawab tuntutan para napi, Kepala Lapas Jambi, Djarot, menyatakan bersedia mengundurkan diri. Kakanwil Kemenkumham Jambi pun bersedia memenuhi tuntutan itu, namun tetap sesuai mekanisme. Pihak kanwil mengusulkan, tapi keputusan tetap pada Menteri Hukum dan HAM.
Kapolda Jambi, Brigjen Yazid Fanani yang menilai seluruh aspirasi perwakilan napi sudah diterima dan akan ditindak lanjuti, meminta mereka kembali ke blok masing-masing.
Kapolda juga menjelaskan hasil pertemuan itu pada napi lainnya, sembari minta mereka tetap menjaga ketertiban lapas. Sekitar pukul 00.30 WIB, dialog selesai. Situasi di lapas berjalan aman dan kondusif, meski ratusan aparat gabungan tetap terus berjaga hingga Kamis siang. (infojambi.com)
Laporan : Andra Rawas – Doddi Irawan
Baca Juga: Breaking News : Buntut Kerusuhan Lapas Jambi, Kepala Dua Polisi Luka-Luka
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com