Ketika Bupati Romi Candai Para Dokter

| Editor: Doddi Irawan
Ketika Bupati Romi Candai Para Dokter


PENULIS : WILLY
EDITOR : DODDI

Baca Juga: Bawa Mobil Jenazah ke Medan, dr. Beby Dilaporkan ke Sekda









INFOJAMBI.COM - Saat mendampingi kunjungan kerja Gubernur Jambi Fachrori Umar ke RSUD Nurdin Hamzah, Jum'at (27/9/2019), Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto juga membesuk sejumlah pasien di RS itu.





Selain memastikan penanganan para pasien berjalan baik, Romi juga menyempatkan diri berdiskusi dengan sejumlah dokter.

Baca Juga: Dokter RH Buka Praktik Tanpa Izin





Romi pertama masuk ke ruang ICU, di sana ia membesuk ibu seorang karyawan honorer yang selama ini membantunya di kediaman dinas.





Lalu Romi masuk ke zaal penyakit dalam. Di zaal ini ia sambangi satu per satu pasien yang sedang dirawat.

Baca Juga: Dokter Praktik Tanpa Izin Itu Rio Harianto





Romi tampak berusaha memberi semangat bukan hanya kepada pasien, tapi juga keluarga yang menunggui.





Ia sempat menanyakan apa saja keluhan pada pelayanan RS. Bahkan salah satu pasien asal Desa Lagan Tengah, Kecamatan Geragai, Siti Fatimah yang didiagnosis kelaian ginjal, Romi sempat berlama-lama.





Siti, dijelaskan keluarganya, sejak masuk ke RS tiga hari lalu terus muntah-muntah dan belum menunjukkan kemajuan.





Mendengar itu, Romi meminta penjelasan dokter yang menangani. Dari penjelasan dokter, diketahui bahwa keluarga Siti masih belum mau dirujuk ke Jambi.





Romi pun membujuk keluarga Siti. Sekitar 15 menit memberi motivasi, akhirnya keluarga Siti bersedia dirujuk ke Jambi.





“Saya minta upayakan yang terbaik, kasihan sudah berhari-hari muntah terus, kalau memang rujuk ke Jambi pilihan terbaik segera rujuk,” pinta Romi pada dokter dan kepala RS, Nasrul Fellani yang ikut mendampingi Romi.





Saat akan meninggalkan RS, Romi dihadang sejumlah dokter. Rupanya dua diantara 10 dokter itu sudah selesai melaksanakan tugasnya di Tanjabtim. Mereka adalah dr Sarlita Sp OG dan dr Gideon Sp B.





Keduanya adalah dokter yang ditugaskan ke Tanjabtim dalam program WKDS (wajib kerja dokter spesialis). Keduanya genap setahun mengabdi di RS Nurdin Hamzah.





Sementara rekannya yang lain adalah para dokter program Intership yang ditugaskan juga di RS Nurdin Hamzah. Total dokter program Intership ada 12. Empat lainnya bertugas di Puskesmas Mendahara.





“Selain delapan orang yang bertugas di rumah sakit ini sebenarnya masih ada empat dokter yang bertugas di Puskesmas Mendahara. Mereka ini selesai November nanti,” jelas Nasrul Fellani pada bupati.





Bupati Romi sempat memberi candaan kepada para dokter yang sebagian besar perempuan itu.





“Bagaimana selama di sini, sudah dapat jodoh orang sini apa belum ? Banyak ASN kita yang cowok yang masih jomblo,” kelakar Romi.





"Belum Pak, siang malam ngurus pasien terus,” jawab salah seorang dokter itu sembari tertawa kecil.









Jelas sekali tampak keakraban antara bupati dan para dokter. Romi pun menyampaikan terima kasihnya kepada dokter Sarlita dan Gideon.





Dikatakannya, kehadiran mereka di Tanjabtim selama ini sangat membantu. Apalagi sangat sulit mencari dokter yang mau bertugas dan menetap di Tanjabtim.





“Dokter Nasrul sebagai direktur di sini melaporkan kinerja kalian sangat luar biasa. Saya mewakili segenap masyarakat mengucapkan terima kasih. Catat, seandainya berkenan kembali ke sini, saya pastikan kami terima dengan senang hati. Kalaupun bertugas di tempat lain, doa kami semua semoga kalian sukses di tempat baru,” ucap bupati.





Selama ini memang Tanjabtim masih kekurangan dokter, terutama dokter spesialis. Karena itu berbagai kebijakan dilakukan untuk menyiasati hal itu.





Pemkab pernah membiayai sejumlah dokter umum menempuh pendidikan spesialis. Bahkan belum lama ini Bupati Romi mengeluarkan kebijakan menaikkan insentif bagi dokter spesialis agar mereka betah di Tanjabtim.***


BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya