Khabib : Anda Tak Harus Menjadi Muslim untuk Membela Gaza ( Palestina), Anda Hanya Harus Menjadi Seorang Manusia

| Editor: Admin
Khabib : Anda Tak Harus Menjadi Muslim untuk Membela Gaza ( Palestina), Anda Hanya Harus Menjadi Seorang Manusia

DISARIKAN : MURSYID SONSANG

"Anda tak harus menjadi muslim untuk membela Gaza ( Palestina), Anda hanya harus menjadi seorang manusia." Tuit Khabib Nurmagomedov di Twitternya.

Baca Juga: Dagestan Negeri Muslim Lahirnya Petarung MMA Tidak Terkalahkan ( Bagian..1)


Tuit juara tidak terkalahkan di UFC itu menyindir orang orang  yang selalu berteriak kalau Islam pelakunya.  Tapi ketika Islam yang dizholimi ditindas mereka diam.

Kebrutalan Zionis Israel itu menewaskan puluhan orang warga Palestina yang sedang beribadah dalam suasana bulan suci Ramadhan.Saat penembakan dan pengusiran yang dilakukan IDF tentara Israel memakai pakaian lengkap dan senjata. Mereka melemparkan granat setrum dan gas air mata serta menembaki warga yang hendak melaksanakan ibadah di Mesjid Al-Aqsa tersebut.

Siapa yang tidak kenal dengan Khabib Nurmagomedov, apalagi sikap dan pembelaannya terhadap agama Islam.Sang juara tidak terkalahkan di UFC itu akan marah bila agamanya di lecehkan.

Masih ingat ketika MC Gregor mengolok ngolok agama Islam jelang pertarungannya dengan Khabib. Usai meraih kemenangan atas petarung asal Republik Irlandia itu melalui submission (cekikan leher) di ronde keempat. Petarung asal Rusia itu menyerang Dillon Danis yang merupakan rekan latih tanding McGregor.

Membela Islam Dihina, Kena Skor Komisi Atlet Nevada

Dalam konferensi pers usai pertarungan, Khabib mengaku kesal dengan McGregor dan timnya karena sering mengejek secara personal sepanjang persiapan jelang pertarungan.

"Saya minta maaf kepada komisi atletik Nevada, minta maaf ke Las Vegas. Ini bukan sisi terbaik saya. Saya hanya manusia biasa dan saya tidak mengerti kenapa orang-orang hanya berbicara mengenai saya melompati pagar dan menyerang, " ujar Khabib dikutip dari Independent.

"Lalu bagaimana tentang dia berbicara mengenai agama saya, bicara tentang negara saya, dia bicara tentang ayah saya. Dia datang ke Brooklyn dan merusak bus pada April 2018 serta hampir membunuh orang-orang. Lalu kenapa orang-orang hanya membicarakan saya melompati pagar?" ucap Khabib.

Dagestan Mayoritas Muslim yang Taat

Seperti dikutip dari Russian Banyon, Khabib lahir  di Sidli sebuah desa pegunungan di Republik Dagestan (salah satu subjek federal Rusia), tak jauh dari Chechnya. Penduduk Dagestan mayoritas beragama Islam yang sangat taat.

Masyarakat yang berada di pergunungan Kaukasus itu hobby berolahraga. Salah satunya Gulat Rusia disebut Sambo. Melahirkan atlet Sambo juara dunia.

Jalan menuju desa itu berkelok-kelok mengikuti sungai dan pegunungan, sementara kota terdekat berjarak sekitar 40 km.

Desa itu telah berdiri selama setidaknya 500 tahun. Saat ini, desa itu hanya dihuni oleh 220 orang saja. Sebagian besar warga desa bertani dan beternak. Pada 1990-an, penduduk desa berbondong-bondong pindah ke Kizilyurt yang terletak di dataran rendah. Di sana, mereka mendapatkan lahan, pekerjaan, dan infrastruktur. “Ada apa di sini? Ayah saya bekerja sebagai guru di Sildi pada 1930-an. Dia bilang, saat itu orang-orang dewasa biasanya pergi ke sekolah setempat. Ayah saya bertanya kepada salah satu dari mereka, ‘Berapa lima tambah lima?’ Pria itu tidak tahu,” kenang seorang penduduk setempat.

Selamat Datang di Tanah Elang!” Khabib dijuluki “Si Elang” 

Di Sildi hanya ada sekolah dan masjid. Di sana tidak ada rumah sakit, taman kanak-kanak, jaringan internet, atau bahkan layanan telepon yang layak. Kadang-kadang, sinyal telepon hanya bisa didapat di sekolah, yang terletak di puncak desa. Tak hanya itu, di Sildi pun tak ada toko. Bagi penduduk yang tak punya mobil, ada sebuah truk Kamaz yang mampir sebulan sekali mengunjungi warga. Truk itu membawa bahan-bahan makanan, seperti tepung, gula, beras, dan pasta.

Satu-satunya yang membuat tempat itu terkenal adalah Khabib dan ayah sekaligus pelatihnya, Abdulmanap (serta istri Khabib). Setelah sejumlah kemenangan Khabib pada UFC, Sildi menjadi semacam tempat “sakral” bagi para penggemar sang petarung.

Siapa pun yang berkunjung ke sana akan disambut sebuah papan reklame dengan foto Khabib dan tulisan “Selamat Datang di Tanah Elang!” Khabib dijuluki “Si Elang”  Pada 2020, Pemerintah Dagestan berencana membangun hotel dan spa di sini. Sementara itu, warga setempat kini menyediakan tur ke rumah sang juara

Rumah di Jalan Nurmagomedov

Rumah Khabib Nurmagomedov terletak di Jalan Nurmagomedov. Namun, jalan itu tak dinamai menurut nama sang petarung, melainkan pamannya, Nurmagomed Nurmagomedov, juara dunia sambo pada 1990-an.

Jauh dari hiruk pikuk perkotaan dengan pemandangan yang sangat indah, Khabib Nurmagomedov menghabiskan masa kecil di sebuah desa yang terletak di lereng gunung.

Meski sudah lama pindah, sang petarung sesekali pulang kampung dan menginap di rumah pedesaannya yang sederhana.

Rumah Khabib Nurmagomedov tak berbeda dengan rumah tetangga-tetangganya. Bentuknya pun sama persis sebagaimana yang ia tempati bertahun-tahun lalu sebelum menjadi bintang UFC. Rumah sang petarung sama sekali tak dilapis pagar tinggi atau bahkan dipercantik dengan interior mewah.

Khabib tipe muslim sejati tidak suka minuman keras, rajin menjalankan syariat Islam. Walau dia sering berada di Las Vegas, Amerika Serikat sebagai Kota hiburan terlengkap dari judi, minuman keras serta wanita. Khabib tidak terpengaruh, dia hanya berlatih berlatih dan bertanding di Kota yang melambungkan namanya sebagai petarung UFC yang tidak terkalah...

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya