Isu kotak kosong sempat menggema jelang Pilkada serentak di Propinsi Jambi. Skenario membuat pertarungan tanpa lawan itu disebut - sebut diupayakan gubernur incumbent Alharis. Bukan hanya di Pilgub tapi juga di sejumlah Pilbup.
Skenario kotak kosong dianggap paling efektif memenangkan Pilkada. Tak perlu mengeluarkan banyak logistik cukup cost ‘mengurus’ dukungan parpol saja. Murah, terukur, tak perlu berkeringat.
Baca Juga: PAN Hormati Keputusan Partai Golkar
Isu itu seperti mendapat pembenaran saat Alharis - Abdullah Sani mendapatkan banyak dukungan parpol. PAN, PKS, PKB dan Demokrat.
Di Tanjung Jabung Timur dan Tebo muncul pula isu bahwa gerbong Alharis - Sani juga akan berhadapan dengan kotak kosong. Di Tanjabtim ada Zumi Laza - Muhammad Aries sedang di Tebo dikondisikan Aspan yang melawan kotak kosong.
Baca Juga: UU Daerah Kepulauan Syarat Utama bagi Kemajuan dan Kesejahteraan Daerah
Namun semua skenario itu sejurus patah berkeping - keping. Hari ini, Senin 5 Agustus 2024, di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, surat keputusan pengusungan calon bupati Tebo dan Bupati Tanjabtim resmi diserahkan. Agus Rubiyanto di Tebo dan Hj Dillah Hikmah Sari di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dua kandidat yang berseberangan dengan poros PAN pengusung Alharis - Sani di Pilgub Jambi.
Sikap Golkar yang menolak bergabung di koalisi PAN mempertegas bahwa isu kotak kosong hanyalah isapan jempol. Keputusan Golkar Itu membuat heboh jagat maya dan mendominasi pemberitaan seputar Pilkada. Golkar menjadi bintang sepanjang petang ini. Menguatkan harapan eksistensi demokrasi di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Baca Juga: Ingin Menang Pemilu, Golkar Harus Didominasi Anak Muda
Puja puji pada keputusan Golkar belumlah klimaks. Momentum terpenting masih jadi tandatanya. Akankah Golkar konsisten dengan sikapnya di arena pilgub Jambi ?
Ataukah Golkar malah ikut - ikutan mengusung petahana Alharis - Abdullah Sani dan mengabaikan penantang petahana Romi Hariyanto yang berpasangan dengan kader internal Golkar, Saniatul Lativa ?
Setidaknya sinyalemen keberatan Golkar pada skenario kotak kosong terlihat jelas di arah dukungan Pilkada Tebo. Golkar tak mengusung Aspan yang merupakan gerbong Alharis. Juga tak mengusung Zumi Laza.
Logika sederhananya, andai Golkar ingin Alharis menang di Pilgub Jambi, akan lebih strategis mengusung Aspan di Tebo dan Laza di Tanjabtim. Satu kesatuan gerbong dengan berbagai simpul simbiosis mutualisme.
Membaca sinyal itu, rasanya Golkar tetap konsisten pada sikapnya memastikan ketiadaan kotak kosong. Partai kuning itu cenderung akan mengusung Romi - Santiatul di pilgub Jambi. Sebagai bintang; Golkar memilh jalan satria.
Maka dapat dipastikan tak lagi nyaring isu kotak kosong. Ia tak ubahnya senda pepesan kosong. (Sumber KaBaR18)
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com