KPU Sarolangun Bantah Tidak Pernah Libatkan Media Massa

| Editor: Doddi Irawan
KPU Sarolangun Bantah Tidak Pernah Libatkan Media Massa
Ketua KPU Sarolangun, Ahyar, diwawancarai wartawan || ist



SAROLANGUN — Hampir semua wartawan pernah ikut meliput kegiatan yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sarolangun. Tidak hanya wartawan liputan Sarolangun, rekanan pers untuk liputan provinsi dan nasional pun pernah ikut meliput kegiatan lembaga penyelenggara pemilu ini.

Dari data yang ada di KPU Sarolangun, setiap tahapan pemilihan, termasuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun yang akan digelar serentak 15 Februari 2107 pun melibatkan wartawan.

Tidak hanya liputan, KPU Sarolangun pernah mengikutsertakan kalangan media secara langsung, seperti media gathering dan sosialisasi pilkada, khusus kepada kalangan pers. Khusus untuk kegiatan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun sejak awal tahapan wartawan ikut terlibat.

Dalam kegiatan pilbup, KPU pun mengikutsertakan kaum disabilitas, kalangan perempuan, pemilih pemula, kaum marginal, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, termasuk kalangan organisasi kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan dan lembaga lain.

Dalam sejumlah kegiatan misalnya, KPU Sarolangun melibatkan media saat acara temu media (media gathering), seperti wartawan dari media Aksi Post, Radar Sarko, Radar Bute, Tribun Jambi, Sarolangun Ekspres, Bute Ekspres, Sarolangun Online, Sarolangunnews.com, Bungo TV dan TVRI.

KPU Sarolangun pun ikut mengajak kalangan wartawan terlibat langsung menjadi peserta sosialisasi, seperti Radar Bute, Jambi TV, Sarolangunnews, Radar Bute, Jambi Aktual, Aksi Post, Sarolangun Ekspres, Jambi Star, Bungo Pos, Tribun Jambi, Jambiupdate.co, Radar Sarko, Sarolanguonline.com, TVRI, Andalas, Bungo TV, Metro TV, Sarolangunnews, Suara Bute Sarko, Jambi Independent, Jambi Ekspres, Sarolangunnews, News Publik dan Lintas.

“Kami atas nama keluarga besar KPU Sarolangun minta maaf kepada semua kalangan, termasuk rekan-rekan media. Sebenarnya kami tidak mau menyampaikan ini kepada kawan-kawan media maupun masyarakat, biarlah data bicara, tapi akhir-akhir ini informasi yang kawan-kawan media sampaikan sudah mengatasnamakan lembaga, jadi kami hanya meluruskan bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan KPU selama ini melibatkan semua kalangan, termasuk kawan-kawan media,” ujar Ketua KPU Sarolangun Ahyar S.Th, I.

Menurut Ahyar dalam kegiatan lain KPU juga melibatkan kalangan wartawan. Dari data dan absensi yang ada saat debat publik, Sabtu 10 Desember malam, KPU Sarolangun melibatkan 20 orang wartawan. Mereka dari media Aksi Post, Lentera Indonesia, Sarolangun Ekspres, Merangin Ekspres, Jambi One, Jambi Star, Pos Metro, Sorot Jambi, Halo Jambi, Jambi TV, Sarolangun Online, Bungo Pos, Jambi Ekspres, Jambi Update, TVRI Jambi, Radio Cantika, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dan D-Radio.

“Dari 20 wartawan hanya dua wartawan tidak bisa hadir, yaitu Tribun Jambi dan Radar Sarko/Jambi Independent. Kami sudah masukkan ke dalam listing wartawan yang diundang, kita juga sudah menghubungi nomor kontak yang sudah diberikan, tapi nomor mereka tidak bisa dihubungi, bahkan beberapa kali kami telepon. Kita punya data dan bukti bahwa mereka termasuk yang kami undang,” ujar Ahyar.

Asriyadi, Komisioner KPU Sarolangun yang dipercaya menaungi kalangan wartawan menambahkan, sejak awal sudah menyampaikan informasi kepada semua kalangan, termasuk media. Untuk menyebarluaskan informasi debat, KPU Sarolangun memasang pengumuman di semua profil facebook, komisioner hingga pegawai sekretariat hingga jajaran Panitia Pemilihan Kecamatan. Tidak hanya informasi di media sosial, grup WA, KPU ikut membuat sejumlah baliho dan pengumuman lain.

“Kita punya grup khusus wartawan berupa Grup WA Wartawan Sarolangun. Isinya semua wartawan liputan Sarolangun bahkan sebagian ada liputan Kota Jambi. Ini saya buat sendiri untuk mempermudah membangun komunikasi dengan kawan-kawan wartawan. Pengalaman saya 10 tahun menjadi wartawan sangat mengerti tugas kawan-kawan media, jadi sangat tidak beralasan kami tidak mau melibatkan wartawan, apalagi menghalang-halangi,” ujar mantan wartawan salah satu media di Jambi ini.

Asriyadi mengaku, untuk menjaga netralitas dan independensi, dalam mengundang media KPU Sarolangun menyerahkan sepenuhnya pada seorang wartawan senior di Sarolangun untuk mendata dan mencatat nama-nama wartawan yang diundang saat acara debat.

“Silahkan tanya langsung pada beliau siapa nama-nama wartawan yang diundang. Ini saya lakukan agar tidak dibilang tebang pilih, ada anak tiri dan anak kandung, atau orang-orang dekat saja yang diundang. Jadi semua kita akomodir,” ujarnya.

Bahkan, kata Asriyadi, untuk mempersiapkan penyebaran informasi pasangan calon selama 14 hari di media massa pada tanggal 29 Januari hingga 11 Februari 2017, KPU Sarolangun melibatkan 33 media massa, baik televisi, cetak, online, radio, termasuk surat kabar mingguan. Media yang rencana akan diajak kerjasama masing-mising Jek TV, Jambi TV, TVRI, Bute Ekspres, Pos Metro, Radar Sarko, Jambi Independent, Jambi Star, Sarolangun Ekspres dan Sorot Jambi.

Kemudian ada Jambi One, Jambi Ekspres, Tribun Jambi, Merangin Ekspres, Radar Bute, Indo Publik, Sarolangun Online, Sidikasusnews.com, Radarjambi.co.id, KabarSR28.com, Swarnajambi.com, Metrojambi.com, Kenali.co, Jambiindependent.com, Jambiupdate.com, Fokusjambi.com, infojambi.com, Radio Cantika dan D-Radio.

“Sekali lagi saya sampaikan, sebenarnya kami tidak mau menyampaikan apa yang sudah kami lakukan. Biarlah data-data yang bicara. Jadi tidak mungkin kami menghalang-halangi wartawan meliput. Sebagai pembanding, silahkan kawan-kawan wartawan tanya langsung ke KPU Muarojambi dan Tebo yang juga melaksanakan pilkada, berapa jumlah media yang terlibat dalam kegiatan KPU,” ujarnya. (infojambi.com/DD)

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya