Krisis Afghanistan, China Temui Taliban Desak AS Tanggung Jawab

| Editor: Ramadhani
Krisis Afghanistan, China Temui Taliban Desak AS Tanggung Jawab
Taliban wajibkan warga berhijab. (Ist)

Editor: Rahmad



INFOJAMBI.COM - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, bertemu dengan sejumlah petinggi Taliban di Qatar pada Rabu (27/10) waktu setempat.

Wang menegaskan Amerika Serikat bertanggung jawab atas krisis di Afghanistan.

"Wang mengatakan bahwa terkait kesulitan sementara yang dialami Afghanistan, kami harus menegaskan bahwa AS dan sejumlah negara Barat memegang tanggung jawab besar," demikian keterangan di situs resmi Kementerian Luar Negeri China.

"China mendesak negara-negara ini bertanggung jawab dan segera mengambil tindakan untuk membantu mengatasi potensi krisis kemanusiaan dan melakukan pekerjaan nyata untuk kepentingan rakyat Afghanistan."

Sebagaimana dilansir Reuters, Afghanistan saat ini memang sedang dilanda krisis karena AS dan sejumlah pihak asing lain membekukan aset dan bantuan mereka.

Dalam pertemuan ini, Wang menekankan bahwa negara-negara di dunia harus menghargai dan berupaya berkomunikasi dengan semua pihak di Afghanistan untuk membantu mereka keluar dari krisis.

"Kami tak dapat menerima tekanan yang mendiskriminasi. Kami juga menentang ancaman dengan sanksi," demikian pernyataan Kemlu China.

Di sisi lain, China menekankan bahwa Afghanistan juga harus memenuhi berbagai tuntutan internasional agar mereka dapat menjalin hubungan baik dengan dunia.

Pertama, China menuntut Afghanistan membangun struktur politik yang lebih terbuka dan inklusif yang menggandeng berbagai kelompok etnis dan faksi.

"Kedua, menerapkan kebijakan luar negeri dan domestik yang moderat, termasuk perlindungan hak asasi juga kepentingan perempuan dan anak-anak," tulis Kemlu China.

Ketiga, Afghanistan juga diminta benar-benar memutus hubungan dengan kelompok-kelompok teroris, termasuk ISIS dan East Turkestan Islamic Movement, serta mengambil tindakan untuk melawannya.

Keempat, China juga meminta Afghanistan merancang kebijakan luar negeri yang damai, sembari hidup harmonis dengan negara lain.

Lebih rinci dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Taliban di Kabul, pihak Afghanistan mengatakan tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan China. Anadolu Agency melaporkan Taliban berterima kasih pada bantuan kemanusiaan Beijing.

"Yang Terhormat Muttaqi meminta pihak China untuk mengatasi masalah berkaitan dengan perdagangan Afghanistan dan memfasilitasi ekspor marmer onyx, tanaman mewah, aprikot kering, almond, buah ara kering, pistachio, dan khususnya kacang pinus," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Qahar Balkhi seperti dikutip Middle East Monitor.

Balkhi menambahkan pihak Afghanistan yang dipimpin penjabat Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi juga meminta China memberikan kesempatan pendidikan bagi siswa Afghanistan untuk belajar di China.

"Menteri Wang Yi menyambut baik perubahan positif baru-baru ini di Afghanistan dan menyoroti hubungan bersejarah China-Afghanistan. Ia menambahkan China akan bekerja sama dengan dasar kepentingan bersama kedua negara dan tidak akan mengintervensi urusan internal Afghanistan," kata Balkhi. (Berbagai Sumber)

Baca Juga: AS Tuduh Rusia Campuri Pemilu, Pejabat Rusia Sindir AS Tentang Saddam Hussein

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya